Perihal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Awal April 2021, Begini Kata Ida Fauziyah

29 Maret 2021, 05:30 WIB
Menaker Ida Fauziyah saat meminta agar integrasi data Sisnaker dipercepat dengan Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Ketenagakerjaan guna menjalankan program JKP /Tangkapan layar Instagram @kemnaker/

MEDIA PAKUAN - Perihal terkait pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan di awal April 2021, ditanggapi oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.

Ida Fauziyah mengungkapkan, pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan di awal April 2021 hanya untuk pekerja yang belum pernah dapat di termin 1 dan 2.

Maka dari itu, pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan pada awal April 2021 ini hanya untuk sisa karyawan yang belum dapat pada 2020 lalu.

Sementara itu, dalam penjelasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan di 2021 atau sering juga disebut subsidi gaji, ia jamin tidak akan ada dana yang singgah di Kemnaker.

Baca Juga: Seluruh DPD Partai Demokrat di Jabar Solid, Begini Kata HM.Muraz Mengenai KLB

Hal tersebut dikarenakan mereka diawasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Selain itu juga, mereka diawasi juga oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) bersama jajarannya.

Maka dari itu walaupun ada dana sisa, mereka akan dikembalikan ke bendahara Negara.

Jokowi berharap dengan disalurkannya kembali subsidi gaji ini, bisa dengan cepat memulihkan perekonomian di negara kita tercinta ini.

Baca Juga: Kasus Corona di Kabupaten Sukabumi Bertambah 17 Orang, Ini Kecamatan Terbanyak

Pada penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan tahun lalu juga, sudah mulai kelihatan hasilnya, walaupun masih belum mencapai 100 persen.

Pria asal Surakarta itu juga sangat percaya diri bisa bangkitkan ekonomi dan akan pulih kembali di 2021.

Sementara itu, Ida juga menjelaskan tentang penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) di 2021 ini.

Keberlanjutan program subsidi gaji di 2021 tersebut masih dalam tahap diskusi dengan tim Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).

Baca Juga: Bertujuan Saingi Amerika Serikat, China Setujui Kerjasama dengan Iran Selama 25 Tahun

Dan sekarang ini, Kemnaker dengan KPC PEN tengah mendiskusikan kebijakan BLT BPJS Ketenagakerjaan di 2021, berdasarkan pengalaman di 2020.

Di sisi lain, Menaker itu mengatakan hal sama dengan Jokowi, dana sisa memang akan dikembalikan ke bendahara negara.

Dana sisa tersebut diakibatkan masih adanya, rekening calon penerima subsidi gaji yang bermasalah.

Maka, pihak Kemnaker dan bank penyalur kini tengah mengidentifikasi penyebab rekening tidak valid itu.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021 Segera Dibuka,Simak dan Lengkapi Dokumennya

Bila sudah mengetahui penyebab hal tersebut, maka rekening akan dikembalikan lagi kepada pekerja.

Nantinya mereka akan diperintahkan untuk membuat rekening baru, yang dimana Menaker menyarankan buat rekening dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Jika sudah selesai para pekerja akan secepatnya mengumpulkan kembali rekening baru itu, ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan setempat.

Selanjutnya nantinya data rekening baru tersebut akan divalidasi dan diverifikasi dan akan dikembalikan lagi ke Kemnaker.

Baca Juga: Terkait Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar, Mahfud MD: Minta Masyarakat Tenang

Oleh pihak Kemnaker, nantinya akan disalurkan kembali ke bank penyalur yang nantinya akan diberikan kepada para pekerja.

Pada penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan 2020 lalu, ada sekitar 1,6 juta pekerja yang belum dapat subsidi gaji dikarenakan masalah rekening itu.

Maka mereka yang sudah dapat dana BSU itu, ada sekitar 23,3 juta pekerja dengan dana total 27,9 triliun.

Rincian lengkapnya, pada termin satu terdapat 12,2 pekerja yang sudah dapat, dengan sisa pekerja yang belum dapat yaitu sekitar, 200 ribuan.

Baca Juga: Kesembuhan Covid-19 di Kota Sukabumi Mencapai 91,8 Persen, Tapi Status Belum Beranjak

Sedangkan pada termin dua lebih para lagi, hanya terdapat 11 juta pekerja yang baru menerima.

Kemudian mereka yang belum dapat subsidi gaji itu, ada sekitar 1,4 juta karyawan lagi.

Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan yang banyak yaitu, terdapat di daerah DKI Jakarta.

Di Jakarta ini ada sekitar 2,5 juta pekerja yang sudah dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan itu.

Baca Juga: Segera Cek NIK di dtks.kemensos.go.id karena Bansos Kemensos Tahun 2021 Cair Akhir Maret

Penerima terbanyak kedua yakni ada di Jawa Barat dengan total penerima sekitar 1,7 juta.

Disusul Jawa Tengah dengan total penerima sekitar 1,4 juta penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan.

Daerah yang paling sedikit penerimanya yaitu berada di daerah Gorontalo, yang hanya ada 20 ribuan penerima saja.

Selain itu, total perusahaan yang karyawannya sudah mendapatkan subsidi gaji ini, yaitu ada sebanyak 413.649.

Baca Juga: Tanah Longsor di Gegerbitung Sukabumi, Rumah Milik Badru Nyaris Ambruk

Nah untuk pengecekan penerima BSU ini, hanya terdapat empat cara alternatif saja.

Pertama lewat link cek online diantaranya www.kemnaker.go.id, bsu.kemnaker.go.id dan sso.bpjsketenagakerjaan.go.id.

Kedua, kalian juga bisa cek penerima subsidi gaji melalui aplikasi BPJSTK Mobile.

Untuk car ketiganya bisa lewat pesan singkat (SMS) ke nomor 2757 dan terakhir bisa juga via Whatsapp 08119115910 atau 08551500910.***

Editor: Holis Sindy Sauri

Sumber: Kemnaker

Tags

Terkini

Terpopuler