CEK FAKTA! Benarkah Vaksin Covid 19 Jenis Pfizer Buatan Amerika Serikat Mengakibatkan Kemandulan

4 Maret 2021, 14:46 WIB
Ilustrasi memberian vaksinasi Covid 19 /Pixcel/

MEDIA PAKUAN-Vaksin Covid 19 buatan Amerika Serikat Pfizer diklaim penyabab kemandulan.

Penyebab sterilisasi pada wanita ini kini telah tersebar di media sosial Twitter.

Menurut unggahan postingan tersebut menuliskan Klaim vaksin Covid 19 membuat mandul berasal dari pernyataan Kepala Penelitian Pfizer, hal ini di unggah oleh akun yang bernama @QComState.

Akun tersebut juga melampirkan tautan blog dalam unggahan di Twitter itu.

Baca Juga: Tahap Dua Vaksinasi di Kota Sukabumi, Achmad Fahmi : Ojol Memilih Vaksin Mandiri

"Head of Pfizer Research: Covid Vaccine is Female Sterilization":https://healthandmoneynews.wordpress.com/2020/12/02/head-of-pfizer-research-covid-vaccine-is-female-sterilization/comment-page- 2 /
See the PS to that article, Covid-19 vaccine will also sterilize MALES."

Berikut terjemahannya:

"Kepala Riset Pfizer: Vaksin Covid Merupakan Penyeteril Wanita ": https://healthandmoneynews.wordpress.com/2020/12/02/head-of-pfizer-research-covid-vaccine-is-female-sterilization/comment-page- 2 / # comment-5341
Lihat PS artikel itu, vaksin Covid-19 juga akan mensterilkan para PRIA."

Baca Juga: Kurang Lebih 350 Orang Wartawan dan ASN Kota Sukabumi Menerima Vaksinasi Hari Ini

Hasil penulusuran Media Pakuan dari ANTARA, informasi tersebut adalah tidak bertanggungjawab.

Baca Juga: Percepat Pelaksanaan Program Vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan Gandeng Halodoc

Snpoes,lembaga pencari fakta asal Amerika Serikat itu menjelaskan narasi vaksin Covid 19 menyebabkan kemandulan pada wanita itu adalah salah.

Kaitan dengan hal tersebut Snopes menjelaskan narasi dari sebuah sumber blog bernama Health and Money News tersebut sudah tidak bisa diakses.

Narasumber dalam tulisan di blog itu bernama Michael Yeadon, yang diklaim sebagai Kepala Penelitian Pfizer.

Baca Juga: Israel Menuduh Iran Terkait dengan Tumpahan Minyak di lepas Pantainya Gila Gamliel: Teroris Lingkungan

Faktanya, Michael Yeadon bukanlah Kepala Penelitian Pfizer

Michael memang pernah bekerja untuk Pfizer dia sebagai wakil presiden dan kepala ilmuwan untuk alergi dan pernapasan. Namun, keluar dari farmasi itu pada tahun 2011. Menurut Informasi biografi Yaedon di blog ' lockdown Skeptics'.

Namun, baik Michael Yeadon dan Wolfgang Wodarg tidak pernah menunjukkan bukti penelitian sebagaimana diklaim dalam surat itu.

Baca Juga: Virus Corona B117 Masuk Indonesia, Begini Tindakan Kemenkes

Perusahaan obat Pfizer menepis isu tersebut dan mengatakan tidak ada masalah keamanan yang signifikan yang diamati selama studi vaksin.

Uji klinis Pfizer yang telah melibatkan puluhan ribu sukarelawan, menunjukkan vaksin itu 95 persen efektif dan tidak menghasilkan efek samping yang serius.

Intinya dari hasil penelusuran tesebut bahwa informasi vaksin Covid 19 jenis Pfizer berakibat kemandulan kepada wanita maupun pria adalah hoaks.

Baca Juga: Lakukan Pertemuan Publik Tanpa Izin, Polisi Singapura Selidiki Puluhan Pejabat

Michael Yeadon dan Wolfgang Wodarg yang melaporkan vaksin Pfizer tersebut, tidak bisa menunjukan fakta medis yang valid yang bisa membuktikan vaksin jenis Pfizer Covid 19 bisa mengakibatkan kemandulan.

Perusahaan obat Pfizer juga membantah kabar tersebut dan mengatakan tidak ada masalah keamanan yang signifikan yang diamati selama studi vaksin.

Ingat segala informasi yang diterima jangan mudah dipercaya ya lakukan cek end ricek***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler