Harus Tahu, Inilah Penyebab Sakit Punggung Pada Ibu Hamil

- 20 November 2020, 08:57 WIB
Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil /Facebook/Gesti Djendoel/Dyah Sugesti
MEDIA PAKUAN - Ketika hamil, wanita seringkali mengalami rasa sakit yang luar biasa.
 
Ibu hamil biasanya mengalami engap, sesak dada, keram perut, mudah lelah, dan sakit punggung.
 
Hal tersebut tidak bisa disepelekan, lantaran sakitnya kadangkala menyiksa dan tak tertahankan.
 
Lalu, apa sajakah penyebab rasa sakit punggung yang terjadi pada ibu hamil? berikut telah dirangkum MediaPakuan dari StyleCraze.
 
 
• Sendi yang melonggar  
 
Panggul tersusun atas beberapa tulang, yang berarti terdiri atas beberapa persendian  yang ditautkan  ligamen-ligamen.
 
Hal tersebut terjadi, karena saat kehamilan tubuh perempuan hamil menghasilkan hormone relaxin.
 
Relaxin  bersama dengan hprmon progesteron meningkat, sehingga melongarkan persendian-persendian.
 
Longgarnya persendian, terkadang menjadi terlalu longgar, menyebabkan banyak perempuan merasakan rasa sakit pada area panggul. 
 
 
Rasa sakit bisa ringan hingga sangat sakit, karena panggul berisi janin, yang menjadikan tulang tidak stabil.
 
Gerakan sederhana sekalipun, dapat memicu rasa sakit. Misalnya berjalan walaupun pelan dan berguling di tempat tidur.
 
Nyeri tersebut biasanya terjadi pada trimester ke II pada kehamilan, yang akan menghilang bersama dengan pertambahan usia kehamilan.
 
 
Kemudian, rasa sakit pasti akan pulih salama lima bulan setelah melahirkan.
 
• Syaraf terjepit
 
Nyeri lain yang dapat terjadi, bila janin menekan syaraf besar yang merupakan gabungan lima saraf dari tulang belakang, yakni anggota gerak bawah.
 
Saraf pada pinggang bawah dan bokong, terletak di bawah rahim, kemudian menuju ke 2 tempat angota gerak bawah.
 
 
Janin yang tumbuh membesar, akan menyebabkan tekanan yang makin lama makin besar, sehingga memicu nyeri.
 
Rasa sakit seringkali disertai dengan kesemutan, bahkan terkadang baal dan kram.
 
Hal yang harus dilakukan yaitu sering mengubah posisi saat tidur, hindari posisi berdiri ataupun duduk dengan waktu yang lama, sebagai upaya untuk mengurangi ataupun mencegah tekanan pada syaraf.
 
 
Kompres panas atau dingin juga merupakan salah satu upaya yang dapat meredakan nyeri.
 
Kompres dingin berfungsi untuk meredakan peradangan, sementara kompres hangat meningkatkan aliran darah dan kelenturan jaringan.
 
Cobalah untuk menggunakan kompres dingin terlebih dahulu, kemudian setelah beberapa hari, bergantian antara kompres panas dan dingin.***
 
#Sumber : Stylecraze
 
 
 
 
BalasTeruskan
 
 
 
   
 
 
 
 

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah