Bagaimana Memutus Anak Nakal, Menurut Psikologi dan Agama

- 12 Agustus 2020, 15:09 WIB
Ilustrasi anak hiperaktif. / Pixabay
Ilustrasi anak hiperaktif. / Pixabay /

Gambaran siklus anak nakal : Anak nakal -> orangtua murka -> Allah murka -> keluarga tidak berkah -> keluarga banyak masalah -> tidak bahagia -> anak makin nakal.

Kalau tidak ada yang memutus siklus tersebut, maka akan terjadi pola anak baik akan semakin baik, anak nakal akan semakin nakal.Bagaimana cara memutus siklus Anak Nakal? Ternyata kuncinya bukan pada anak melainkan pada Orangtuanya.

Sebagaimana dalam hadist, Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899, HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394)

Baca Juga: Fadli Zon dan Fahri Hamzah Dapat Penghargaan dari Presiden, Ini Kata Pengamat

Prinsip inti siklusnya sebenarnya masih pada orang tua yaitu: 

– Ridho Allah berada pada ridhonya orang tua.
– Murka Allah berada pada murkanya orang tua.

Maka strategi paling efisien untuk memutus rangkaian siklus itu Insya Allah ada pada bagian awal, yakni mencegah orang tua murka. Bila orang tua segera menghadapi anaknya dengan kasih sayang dan tidak dengan kemurkaan, maka orang tua itu menunjukkan kepada Allah bahwa mereka berdua ridho kepada anaknya. Tentu bukan ridho terhadap kenakalannya melainkan ridho kepada diri anaknya.***
Sumber tulisan, Septi Peni Wulansari Faunder Institut

Halaman:

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah