Soleh Solihun Berduka, Begawan Sastra Multitalenta Remy Sylado Meninggal Dunia: Ceritakan Pertemuannya

- 12 Desember 2022, 19:44 WIB
Sastrawan, Novelis hingga Jurnalis Remy Sylado Meninggal Dunia Hari Ini
Sastrawan, Novelis hingga Jurnalis Remy Sylado Meninggal Dunia Hari Ini /Twitter.com/@sejutaluka
 
MEDIA PAKUAN - Yapi Panda Abdiel Tambayong atau Remy Sylado Begawan sastra multitalenta, dikabarkan meninggal dunia pada Senin, 12 Desember 2022.
 
Kepergian sastrawan kondang tersebut pun turut pesohor tanah air merasa kehilangan salah satunya Soleh Solihun.
 
Melalui akun Instagram miliknya, Soleh Solihun menceritakan bagai mana pertemuannya dengan Remy Sylado.
 
 
Artis kelahiran Bandung tersebut pun membagikan kisah pertemuannya dengan Remy Sylado yang mana pada saat itu acara pemutaran film dokumenter didaerah jatinangor.
 
Pada permutaran film tersebut yang mana pertemuannya dimulai, pada tahun 2002-2003 disebuah acara.
 
film dokumenter yang dibawakan oleh Remy Sylado dan  Soleh Solihun tersebut merupakan karya mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tentang majalah Aktuil yang bertajuk Untuk Kaum Muda. 
 
 
Pada tahun 2004, komedian sekaligus pembawa radio tersebut ia mengatakan sempat mewancarai Remy Sylado didaerah Bandung, Jawa Barat untuk memenuhi skripsinya.
 
"Dan pada 2010, untuk keperluan majalah edisi 50 Penyanyi Indonesia Terbaik Sepanjang Masa, saya menghubungi Sylado untuk memintanya menulis soal Bing Slamet," ujar Soleh Solihun yang diunggah pada akun Instagram miliknya @solehsolihun.
 
Remy Sylado pernah mengalami pengalaman yang buruk dan mengatakan kepada editor mengubah editan makna tulisannya agar tidak ada diedit sedikit pun.
 
 
"Tulisannya jangan diedit sedikit pun, ya. Saya punya pengalaman buruk dengan editor, biarpun itu majalah terkenal, jadinya suka mengubah makna tulisan," ujar Soleh dalam unggahannya.
 
Atas permintaan sastrawan kondang tersebut pun akhirnya pria kelahiran 1979 itu pun mengubah kembali rumah sastrawan tersebut yang berlokasi di Cipinang.
 
Dengan membawa laptop Soleh Solihun pun bernegosiasi terkait naskah yang ia ketik ulang diruang tengah.
 
 
“Saya edit di laptop, kami baca bersama-sama. Pokoknya memastikan Sylado merasa makna tulisan tetap sama,” tuturnya.
 
Menurut Soleh Solihun momen pertemuannya dengan Remy Sylado merupakan pengalaman yang tak terlupakan.
 
Trauma saat menulis karya Remy Sylado seorang sastrawan besar sambil melakuakan tawar-tawaran soal tulisannya.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah