Network
MEDIA PAKUAN - Presiden Joko Widodo memutuskan tidak akan memberikan kenaikan harga untuk tarif masuk ke Candi Borobudur.
Sebelumnya harga tiket masuk Candi Borobudur dikabarkan akan menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan lokal.
Namun Jokowi melalui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan harga tiket masuk Candi Borobudur masih seperti sebelumnya.
Baca Juga: Adegan Ciuman Sejenis, Indonesia Bakal Tolak Penayangan Film Animasi Lightyear: Berbau LGBT
"Intinya tidak ada kenaikan tarif, tetap Rp50.000. Anak-anak pelajar SMA ke bawah tetap Rp5.000," kata Basuki saat ditemui awak media di kawasan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 14 Juni 2022.
Namun Basuki mengatakan akan melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang naik hingga ke bangunan Candi Borobudur.
Untuk per harinya hanya dibatasi maksimal 1.200 orang pengunjung yang naik ke bangunan Candi Borobudur.
Dia juga menyampaikan pengunjung harus memesan tiket secara online sebelum datang ke lokasi wisata itu.
Selain itu wisatawan juga diwajibkan untuk menyewa jasa pemandu wisata yang sudah terdaftar serta mengenakan alas kaki khusus yang dimaksudkan untuk menjaga kelestarian bangunan.
"Tidak boleh pakai sepatu biasa karena itu mengikis batuan, jadi memang disediakan alas kaki untuk naik ke atas," ungkapnya.
Pemerintah menilai kebijakan menaikan tarif masuk Candi Borobudur dilakukan untuk langkah konservasi terhadap candi terbesar bagi umat Budha itu.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga berkaca dari bangunan bersejarah di dunia lain seperti Piramida Mesir yang melarang pengunjung sampai naik ke atas.
"Seperti Mesir tadi contohnya sudah dilarang sama sekali tidak boleh naik ke piramida. Pak Menko sudah pelajari juga, termasuk Machu Picchu," ucap Basuki.***
