Boris Johnson Lolos dari Voting Mosi Tidak Percaya di Partai Konservatif: Pertahankan Posisi Perdana Menteri

- 7 Juni 2022, 11:05 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. / REUTERS/TOM NICHOLSON/REUTERS
 
MEDIA PAKUAN - Boris Johnson mempertahankan posisinya sebagai pemimpin partai setelah lolos dari voting atau pemungutan suara mosi tidak percaya terhadapnya. 
 
Perbedaan pendapat di internal partai penguasa Inggris telah membuat negara itu berada dalam situasi tidak menentu di tengah krisis dan inflasi yang terjadi.
 
Komite 1922 yang bertugas memproses seleksi pemilihan pemimpin baru dengan mengumpulkan suara-suara, melakukan pemungutan suara di Majelis Rendah Parlemen setelah 15 persen parlemen meminta pemungutan suara mosi percaya.
 

Jika kalah dalam mosi percaya, maka jabatannya akan digantikan sebagai pemimpin Partai Konservatif maupun sebagai perdana menteri.

Dalam pemungutan suara pada Senin malam 6 Juni 2022, waktu Inggris, dari 359 suara konservatif, Boris memenangkan 211 yang mendukungnya dan sementara 148 suara menentangnya.
 
Pemungutan suara dilakukan setelah 54 anggota atau sebanyak 15% anggota parlemen dari Partai Konservatif secara resmi meminta pemungutan suara mosi percaya terhadap  kemampuan Johnson untuk memimpin partai.
 

Dengan hasil tersebut, berdasarkan aturan di konservatif, mosi tidak percaya dan upaya lain untuk memaksanya mundur  dari jabatan perdana menteri harus tertunda setidaknya selama satu tahun.
.
Pemungutan suara dilakukan untuk mengakhiri spekulasi berbulan-bulan terhadap Johnson  menyusul kemarahan terkait skandal pesta-pesta di kantor pemerintah di Downing Street  yang dikenal sebagai skandal partygate selama pemberlakuan karantina wilayah pandemi virus corona.

Sentimen anti-Johnson muncul usai skandal tersebut terus di publikasikan di Inggris. *** 

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Telegraph


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah