“Meskipun berbagai bentuk jilbab dan penutup kepala mulai muncul dalam mode, mari kita tetap mengingat perjuangan sehari-hari, pelecehan, dan diskriminasi yang dihadapi perempuan Muslim secara teratur karena iman mereka dan apa yang mereka perjuangkan,” katanya.
“Jika kita melihat semakin banyak apresiasi terhadap jilbab dan penutup dalam mode, kita juga harus mengakui siklus pelecehan yang dialami oleh perempuan Muslim dari semua etnis berbeda dalam mode secara teratur di rumah mode, terutama di Eropa dan Amerika,” imbuhnya.***