MEDIA PAKUAN - Menjelang akan adanya perayaan Idul Adha umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah salah satunya puasa.
Ibadah puasa ini dianjurkan sebelum datangnya hari raya Idul Adha yakni tanggal 10 Dzulhijjah.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ … وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada hari-hari yang di dalamnya amal shalih paling dicintai Allah kecuali hari-hari ini (10 awal Dzulhijjah) …. Tidak pula (amal itu) jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar menghunuskan pedang dan seluruh hartanya, lalu kembali tidak membawa apa-apa lagi.” (HR Abu Dawud 2438).
Baca Juga: Keamanan Olimpiade Tokyo 2020/2021 Diragukan Setelah Adanya Satu Orang Positif Covid-19 di Desa Atlet
Namun secara umum ibadah shaum yang terkenal sebelum hari raya Idul Adha adalah puasa Tarwiah dan Arafah.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah yakni di 2021 ini pada 18 Juli.
Kemudian puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah yakni di 2021 ini pada 19 Juli.
Adapun niat dan keistimewaan puasa Tarwiah dan Arafah sebagai berikut:
Niat puasa Tarwiyah
Baca Juga: Bolehkah yang Berkurban Memakan Daging Kurbannya? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Baca Juga: China Kecam Keras Tindakan AS yang Beri Sanksi Tak Masuk Akal pada Pejabatnya
نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya" saya niat puasa tarwiyah sunnah karena Allah ta'ala
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya" saya niat puasa Arafah sunnah karena Allah.
Sedangkan keutamaan puasa Tarwiah dan Arafah sebagai berikut:
Terdapat suatu riwayat mengenai puasa yang dikhususkan pada hari tersebut atau yang dikenal dengan puasa hari tarwiyah:
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم عرفةَ كفارة سنتين
“Puasa hari tarwiyah menghapus dosa satu tahun sedangkan puasa hari arafah menghapus dosa dua tahun.” (Jami'ul Ahadits, 14/3)
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Itulah niat dan keutamaan puasa tarwiah dan arafah.***