Network
MEDIA PAKUAN - Kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber menimbulkan duka cita yang mendalam bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali bagi hafidz tanah air, Muzammil Hasballah.
Pria asal Sigli, Nanggroe Aceh Darussalam tersebut mengenang Syekh Ali Jaber, dengan mengatakan bahwa Syekh merupakan sosok yang selalu berdakwah dengan cinta.
Dilansir oleh Media Pakuan pada akun Instagram @muzammilhb, ia menuliskan turut berduka cita atas meninggalnya Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: Fadli Zon Akui Janji Bertemu dengan Syekh Ali Jaber: Allah Punya Kehendak Lain
"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roojiuun. Indonesia berduka, sebab hilangnya ilmu dengan wafatnya ulama," tulisnya pada Kamis 14 Januari 2021.
Muzammil pun mengenang kebersamaan dengan Syekh Ali Jaber di akhir tahun lalu, di mana itu menjadi momen terakhir baginya.
"Akhir tahun lalu ternyata menjadi momen terakhir dengan beliau. Mendengarkan nasihat-nasihat penuh hikmah. Begitu luas ilmu beliau, begitu tawadhu’," ujarnya.
Baca Juga: Raffi Ahmad Ditegur Sherina Lewat Sosmed, Netizen : Kenapa Gak Langsung?
Baca Juga: Kebijakan WhatSapp Bikin Galau, Curiga Ada Bagi-bagi Data
Kemudian, Muzammil menceritakan sosok Syekh yang selalu berdakwah dengan cinta, meskipun bukan asli orang Indonesia.
"Beliau memang bukan asli orang Indonesia. Tapi betapa di sini beliau berdakwah dengan cinta, betapa banyak kebaikan yang beliau lakukan. yang paling berkesan bagaimana beliau sangat memuliakan ahlul Quran. Semoga kita bisa meneruskan perjuangan beliau," ungkapnya.
"Selamat jalan @syekh.alijaber, semoga bisa bersua kembali di surga Allah," lanjutnya.
Baca Juga: Ucap Duka Cita, Taqy Malik Masih Tak Menyangka Syekh Ali Jaber Telah Tiada
Tak lupa, pria yang lahir pada 21 September 1993 itupun mengajak warganet untuk mendoakan Syekh.
"Mari kita kirimkan doa terbaik teman-teman. Allahumaghfir lah warhamh wa'afah wa'fuanah," ujarnya.
Terakhir, Muzammil mengingatkan bahwasanya dunia hanyalah sementara, akhiratlah tempat kembali yang kekal dan abadi.
"Yang datang dan pergi, semoga jadi pengingat diri. Bahwa sejatinya akhiratlah tempat kembali," tulisnya.***
