Alami Gangguan Kepribadian Paranoid, Begini Gejala dan Cara Mengatasinya

9 Desember 2020, 20:15 WIB
A terrified young woman in an underground parking garage being followed by a sinister man /PeopleImages/Getty Images

MEDIA PAKUAN-Berdasarkan penelitian, sekitar 10% orang di seluruh dunia menderita gangguan kepribadian, salah satunya paranoid.

Gangguan kepribadian paranoid  dapat menyebabkan individu mengembangkan kecurigaan yang tidak masuk akal terhadap orang lain.

Jika Anda mengamati seseorang yang selalu curiga dalam hubungan atau sangat peka terhadap kritik, ada kemungkinan besar dia terkena gangguan kepribadian paranoid.

Gangguan kepribadian paranoid  merupakan jenis gangguan kepribadian yang menyebabkan orang berperilaku aneh atau eksentrik. Gangguan ini termasuk dalam kelompok gangguan kepribadian yang disebut "Cluster A".

Baca Juga: Tak Perlu Ke Salon, Inilah 7 Alat Sederhana Untuk Nail Art

Penderitanya biasanya juga mengalami paranoia. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan kecurigaan yang tak henti-hentinya kepada orang lain, bahkan ketika tidak ada alasan untuk melakukannya.

Ciri lain dari gangguan ini adalah keengganan untuk curhat kepada orang lain dan menyimpan dendam. Gangguan ini biasanya muncul pada masa awal dewasa dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Individu dengan gangguan kepribadian paranoid selalu waspada karena mereka percaya bahwa orang lain di luar sana mencoba merendahkan, mengancam, atau menyakiti mereka.

Keyakinan yang tidak berdasar tersebut dapat mengganggu kemampuan orang yang terkena dampak untuk membentuk hubungan dekat.

Gejala yang ditunjukan oleh penderita gangguan kepribadian paranoid adalah :

-Percaya bahwa orang lain mencoba menyakiti atau merendahkan mereka.

-Meragukan loyalitas, komitmen, atau kepercayaan orang lain.

 -Keengganan untuk curhat pada orang lain.

-Bersikap hipersensitif terhadap kritik.

-Cepat marah / bermusuhan.

-Kecurigaan yang berulang ketika datang ke pasangan / pasangannya, tanpa alasan.

-Bersikap dingin dan menjaga jarak dalam hubungan.

 -Kesulitan dalam bersantai.

Baca Juga: 6 Mitos Tentang Virus Corona, Fakta Atau Hoax?

Ini adalah beberapa ciri umum yang terlihat pada mereka yang menderita gangguan kepribadian paranoid.

Selanjutnya, faktor-faktor yang bertanggung jawab memicu gangguan kepribadian paranoid yaitu :

Meskipun penyebab pastinya belum ditemukan, hal itu diyakini dipicu oleh kombinasi faktor biologis, lingkungan, dan psikologis.

Gangguan kepribadian paranoid, sering terlihat pada individu yang memiliki anggota keluarga dekat dengan riwayat skizofrenia dan gangguan delusi lainnya.

Trauma emosional atau fisik selama masa kanak-kanak, merupakan faktor lain yang berkontribusi pada perkembangan gangguan kepribadian paranoid.

Kelemahan utama pengobatan gangguan ini adalah sebagian besar individu yang terkena mengalami kesulitan dalam menerima pengobatan. Namun, secara umum pengobatan untuk gangguan ini bisa sangat berhasil.

Individu yang bersedia melanjutkan pengobatan untuk  dapat memanfaatkan terapi bicara atau psikoterapi . Terapi ini bertujuan untuk :

-Membantu individu mengatasi gangguan tersebut

-Mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan orang lain dalam situasi sosial

-Membantu mengurangi perasaan paranoia

-Obat-obatan tertentu juga dapat membantu dalam pengobatan gangguan kepribadian paranoid.

Baca Juga: Sunmi Dihujat Netizen Kurang Berbakat, Begini Respon Bijaknya

Beberapa obat bekerja sangat baik jika pasien memiliki kondisi terkait lainnya seperti depresi dan gangguan kecemasan. Obat-obatan tersebut meliputi :

-Benzodiazepin

-Antidepresan

-Antipsikotik

Menggabungkan obat-obatan ini dengan terapi bicara / psikoterapi dapat membantu mengelola gangguan kepribadian paranoid dengan sukses.

Nah, itulah ciri, gejala, serta cara mengatasi gangguan kepribadian paranoid . Pastikan untuk selalu menjaga kesehatan, salah satunya ialah kesehatan pikiran.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: style craze

Tags

Terkini

Terpopuler