Waduh! Inilah Lima Pantangan Orang Jawa yang Tidak Boleh Dilanggar

- 16 November 2020, 15:52 WIB
 Lima Pantangan Orang Jawa yang Tidak Boleh Dilanggar
Lima Pantangan Orang Jawa yang Tidak Boleh Dilanggar /PEXELS/Cottonbro/
 
MEDIA PAKUAN - Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Jogjakarta.

Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Budaya Jawa juga menjunjung tinggi sifat kesopanan dan kesederhanaan.
 
Baca Juga: Horor! Gunung Arjuno Menyisakan Banyak Petilasan, Inilah Legendanya

Bagi orang Jawa pada umumnya dan khususnya untuk orang tua bahwa ungkapan "Ora Ilok" menjadi salah satu kata mujarap untuk mengingatkan sesuatau kepada anak-anaknya.

Kata "Ora Ilok" yang diartikan dalam bahasa Indonesia yakni "Tidak Boleh, Tidak Baik, atau Tidak Sopan".

Masyarakat Jawa memiliki banyak aturan dan perhitungan dalam kehidupan sehari-hari, yang mana dalam aturan tidak tertulis itu, ungkapan "Ora Ilok" sering sekali diucapkan saat orang tua memberikan nasehat kepada anak dan cucunya.
 
Baca Juga: Motor Berbahan Bakar Spirtus jadi Sepeda Motor Pertama di Indonesia

Berikut adalah Lima Pantangan Orang Jawa yang Tidak Boleh Dilanggar

1. Jangan Duduk Ditengah Pintu

Suku Jawa melarang anak-anaknya untuk duduk ditengah pintu, khususnya kepada wanita. Larangan tersebut dipercayai akan mempersulit wanita untuk mendapatkan pasangannya.
 
Baca Juga: Asal Muasal Jalangkung di Antara Mitos dan Fakta, Begini penjelasanya

Selain itu, Seorang wanita juga tidak pantas duduk didepan pintu dengan teman-temannya, hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan kebiasaan yang akan bercanda berlebihan dan tertawa keras.

Dalam budaya Jawa sendiri, hal tersebut dianggap bahwa tindakan itu tidak sopan sehingga membuat orang tua pasangan yang ingin menikahinya beranggapan tidak ingin memiliki menantu yang sifatnya tidak sopan.

2. Jangan Menyapu Di Malam Hari
 
Baca Juga: Artis Lia Waode Mengaku Mampu Melihat Hantu Gentayangan

Selain duduk ditengah pintu, Suku Jawa juga melarang anaknya untuk menyapu di malam hari.

Mereka beranggapan bahwa menyapu di malam hari tidak pantas untuk dilakukan, karena banyak waktu yang cocok untuk melakukan bersih-bersih dalam sehari.

Alangkah lebih baiknya kegiatan menyapu dilakukan diwaktu pagi, siang, dan sore hari.
 
Baca Juga: Menguak Bulan Oktober lewat Kalender Hijriyah

Menyapu dimalam hari juga menimbulkan bunyi-bunyi yang diyakini bahwa bunyi tersebut dapat mengundang mahluk halus.

Selain itu, Menyapu dimalam hari dipercaya akan mempersulit untuk mencari rezeki.

3. Jangan Makan Buntut, Pantat Ayam atau Brutu
 
Baca Juga: Menguak Bulan Oktober lewat Kalender Hijriyah

Sering kali Suku Jawa melarang anaknya untuk makan daging ayam bagian Brutu, karena dipercayai anak-anak yang memakan Brutu tersebut dapat menyebabkan kebodohan atau pikun.

Namun pandangan lain mengatakan bahwa Brutu merupakan bagian yang berlemak dan kemungkinan besar orang tua yang melarang anaknya untuk tidak makan Brutu karena peduli dengan kesehatan anaknya.

Karena jika makanan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi dapat menyebabkan kolesterol sehingga membuat anaknya sering ngantuk dan tidak fokus belajar.
 
 
 
Budaya Jawa indektik dengan lesehan, dari kebiasaan lesehan ini, anak-anak biasanya menggunakan bantal agar duduknya nyaman.

Orang tua memberikan pernyataan tersebut memiliki makna bahwasannya benda yang dipakai untuk alas kepala tidak logis jika dipakai untuk alas pantat.

5. Jangan Makan Bersisa, Nanti Ayamnya Mati
 
Baca Juga: Folemik antara Pro dan Kontra Peringatan Maulid Nabi

Banyak sekali larangan Suku Jawa terhadap anaknya dengan menggunakan ungkapan "Ora Ilok", salah satunya "Ora Ilok Madang Nyiso, Mundak Pitik e Mati" yang diartikan dalam bahasa indonesia "Tidak Baik Makan Bersisa, Nanti Menyebabkan Ayam Mati".

Inti nasehat diatas adalah manusia harus mengetahui ukuran porsi makannya masing-masing, lebih baik nambah ketika kurang daripada mengambil banyak lalu terbuang.

Pernyataan tidak baik makan bersisa yang menyebabkan ayam mati ini adalah untuk mengingatkan agar manusia harus tau diri.
 
Baca Juga: Folemik antara Pro dan Kontra Peringatan Maulid Nabi

Dari situ diingatkan jika membuang makanan itu dilarang, sementara diluar sana masih banyak manusia yang membutuhkan makanan.

Demikianlah lima pantangan Suku Jawa yang harus anda patuhi, namun jika anda tidak percaya berarti kembali kepada diri kita pribadi.

Baiknya kita mempercayai pernyataan-pernyataan yang telah diciptakan oleh orang tua jaman dulu, karena mereka telah hidup lebih lama dan mendalami persoalan duniawi.*** 

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x