Terus-terusan menonton adegan kekerasan seperti pembunuhan di salah satu film Saw , Hostel, Texas Chain Saw Massacre , dll., dapat menyebabkan efek desensitisasi di mana individu menganggap kekerasan tersebut normal.
Bahkan untuk dilihat atau kurang mengejutkan daripada yang diperkirakan. menjadi Jelas sekali, meyakini bahwa kekerasan adalah hal yang normal bukanlah cara pandang yang sehat dan dapat mengarah pada perilaku yang lebih agresif (A Healthier Michigan, 2020).
Baca Juga: Dampak Tagar 'All Eyes on Rafah' NCT Menjerit: Follower Artis SM Entertainment Merosot Tajam
Pengaruh Buruk Film Horor bagi Kesehatan Mental
Penderita gangguan kecemasan memang dapat merasakan manfaat baik dari menonton film horor. Namun, di sisi lain, film horor berisiko menimbulkan perasaan dan pikiran negatif yang justru bisa membuat mereka menjadi lebih cemas dan mudah stres atau panik.
Bagi orang yang lebih sensitif, menonton film horor dapat mengusik ketenangannya, karena ia akan cenderung membayangkan ulang adegan-adegan yang membuatnya takut atau memicu terjadinya intrusive thought, bahkan hingga membuatnya bermimpi buruk.
Selain itu, menyaksikan film genre horor juga dapat meningkatkan hormon adrenalin di dalam tubuh. Hal ini dapat membuat kamu lebih sulit tidur atau tidak nyenyak tidur, apalagi jika ditambah mimpi buruk.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang kurang tidur cenderung memiliki lebih banyak emosi negatif, seperti perasaan gelisah dan sedih.
Dalam penelitian lain juga dikatakan bahwa 90% orang dengan kualitas tidur yang buruk rentan mengalami depresi.
Lebih parahnya lagi, banyak penelitian yang membuktikan bahwa angka kematian karena bunuh diri lebih banyak terjadi pada orang dewasa yang kurang tidur.***