Network
MEDIA PAKUAN - Idul Adha adalah momen penting bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan kepada Allah SWT.
Salah satu aspek kritis dalam penyembelihan hewan kurban adalah penggunaan alat yang tepat, khususnya pisau yang digunakan untuk menyembelih.
Ada banyak pertanyaan mengenai sah atau tidaknya penyembelihan dengan pisau tumpul.
Penggunaan pisau tumpul dalam penyembelihan hewan kurban menimbulkan beberapa masalah.
Pisau tumpul akan menyebabkan penyembelihan menjadi lambat dan lebih menyakitkan bagi hewan.
Baca Juga: Sering Begadang, Kebiasaan Sejak Muda Bisa Picu Kanker? Ini Penjelasannya, Simak Yuk!
Hal ini bertentangan dengan prinsip kasih sayang dan belas kasihan terhadap hewan yang diajarkan dalam Islam.
Sah Diragukan
Bahkan pisau tumpul mungkin tidak mampu memotong urat leher dengan cepat dan bersih, yang dapat menyebabkan hewan menderita lebih lama sebelum mati.
Karena proses penyembelihan tidak dilakukan dengan cara yang seharusnya, sah atau tidaknya kurban menjadi diragukan.
Baca Juga: Resep Pie Bayam Isi Tongkol, Wajib Coba Cemilan Satu Ini!
Meskipun secara teknis kurban bisa tetap sah jika urat-urat yang diperlukan terputus, namun tidak memenuhi standar etika yang ditetapkan.
Mayoritas ulama sepakat bahwa penggunaan pisau tajam adalah wajib dalam penyembelihan hewan kurban. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang mengatakan:
"Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan (baik) terhadap segala sesuatu. Maka apabila kalian membunuh (untuk makan), maka bunuhlah dengan cara yang baik. Dan apabila kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah kalian menajamkan pisau dan menyenangkan (menenangkan) sembelihannya." (HR. Muslim).
Baca Juga: Tim Putra Jakarta Pertamina Berhasil Raih Kemenangan Melawan Garuda Jaya
Hadits ini menekankan pentingnya penggunaan pisau tajam agar penyembelihan dilakukan dengan cara yang baik dan minim penderitaan bagi hewan.
Menyembelih hewan kurban dengan pisau tumpul sangat tidak dianjurkan dalam Islam karena bertentangan dengan prinsip ihsan dan belas kasihan terhadap hewan.
Penyembelihan dengan pisau tumpul dapat menyebabkan rasa sakit yang berlebihan dan proses yang tidak efisien, yang pada gilirannya dapat menimbulkan keraguan tentang kesahan kurban tersebut.***
