Hal ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa kebersamaan di lingkungan sekitar.
Memberikan daging kurban kepada kerabat dan tetangga juga merupakan bentuk kepedulian sosial yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Baca Juga: Anak-anak Yaman dan Palestina Paling Menderita Selama Konflik
Pembagian kepada Fakir Miskin
Bagian terbesar dari daging kurban sebaiknya diberikan kepada fakir miskin. Ini adalah salah satu tujuan utama dari ibadah kurban, yaitu membantu mereka yang kurang mampu dan memberikan kebahagiaan pada hari raya.
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk memperhatikan fakir miskin, terutama pada saat-saat penting seperti Idul Adha. Memberikan daging kurban kepada mereka adalah bentuk nyata dari ibadah dan solidaritas sosial.
Kaidah dan Etika Pembagian Daging Kurban
Dalam membagikan daging kurban, ada beberapa kaidah dan etika yang perlu diperhatikan:
Daging kurban harus dibagi secara adil dan merata, tanpa memandang status sosial atau hubungan pribadi. Semua yang berhak harus mendapatkan bagian yang sesuai.
Pastikan daging kurban dibersihkan dan disimpan dengan baik agar tetap higienis dan layak konsumsi. Kebersihan dalam pengolahan dan penyimpanan daging adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan.
Baca Juga: Menyongsong 100 Tahun Indonesia: Hari Lahir Pancasila, Logo dan Makna yang Mendalam
Niatkan pembagian daging kurban semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Hindari niat-niat yang tidak tulus atau sekadar pamer.