Bolehkah Membayar Zakat dengan Buah dan Sayuran? Apa Hukumnya?

- 8 April 2024, 11:15 WIB
ILUSTRASI sayuran dan buah-buahan.*
ILUSTRASI sayuran dan buah-buahan.* //pexels

“Al Quut adalah apa yang menjadi tumpuan fisik manusia dari makanan”.

Telah disebutkan di dalam Kasysyaf Al Qana’ (6/257):

“Al Quut adalah roti dan bijinya, seperti; gandum, jagung, kacang arab, dan yang serupa dengannya, (tepungnya, buburnya, dan buah yang kering), seperti; kurma, kismis, Aprikot, tin dan beri, dan (daging, susu, dan yang serupa dengannya, bukan anggur, anggur hijau, cuka dan yang serupa dengannya, seperti garam dan kurma muda.

Baca Juga: WOW, Zakat Fitrah di Kabupaten Sukabumi Naik, M Taufik: Disesuaikan Harga Beras Sebesar Rp45 Ribu/ Kg

Atas dasar itulah maka tidak boleh dikeluarkan berupa sayuran; karena bukan termasuk makanan pokok.

Yang menjadi dasar dari hal itu adalah:

Apa yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhori (1510) dan Muslim (985) dari Abu Sa’id Al Khudri –radhiyallahu ‘anhu- berkata:

كُنَّا نُخْرِجُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ ، وَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ: وَكَانَ طَعَامَنَا الشَّعِيرُ وَالزَّبِيبُ وَالْأَقِطُ وَالتَّمْرُ

“Dahulu kami mengeluarkan (zakat fitrah) pada masa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada hari raya idul fitri sebesar satu sha’ dari makanan”, dan Abu Sa’id berkata: “Dan bahwa makanan kami adalah gandum, kismis, keju dan kurma”.

Ibnul Qayyim –rahimahullah- berkata di dalam I’lam al Muwaqqi’in (3/12):

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah