'Kemenangan atas kejahatan' Berbicara pada konferensi pers Kamis lalu, Presiden Ukraina Poroshenko menyebut keputusan itu sebagai "peristiwa bersejarah" dan "kemenangan kebaikan atas kejahatan". Seorang juru bicara untuk Patriark Rusia, Kirill, mengatakan "melintasi garis merah" dan merupakan "bencana" bagi seluruh dunia Ortodok Seperti yang dilansir dari Dialeksis Sumber Reuter.
Baca Juga: Luar Biasa! 6 Ribu Warga Sukabumi Terpedaya Investasi Bodong Kerugian Capai Rp23 Miliar
Sejak Presiden Boris Yeltsin, dan berlanjut di bawah Presiden Vladimir Putin, gereja telah melihat kebangkitan nasional besar-besaran, yang secara luas dilihat sebagai pilar negara Rusia dalam mempromosi nilai-nilai tradisional.
Baca Juga: Ukraina di Antara Masa Peradaban Islam dan Politik Sekarang
Banyak analis, seperti Jakub Janda, seorang direktur lembaga pengkajian di Praha, menganggap Gereja Ortodoks Rusia sebagai alat untuk menyebarkan pengaruh Rusia, dan "mempromosikan ambisi nasionalis dan imperialis Rusia".***