Makna dan Hukum Puasa Syawal 6 Hari Menurut 4 Mazhab, Berikut Penjelasannya Sesuai Hadist

- 5 Mei 2023, 16:50 WIB
Ilustrasi Makna dan Hukum Puasa Syawal 6 Hari Menurut 4 Mazhab
Ilustrasi Makna dan Hukum Puasa Syawal 6 Hari Menurut 4 Mazhab /Freepik/freepik

MEDIA PAKUAN - Saat ini kita telah melewati bulan suci Ramadhan kemudian mulai memasuki bulan Syawal, pada bulan ini kita mengetahui bahwa ada yang namanya puasa Syawal?

Lalu apakah puasa Syawal itu dan bagaimana hukumnya? Berikut penjelasannya sesuai hadist Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي سَعْدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ ثَابِتِ بْنِ الْحَارِثِ الْخَزْرَجِيِّ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

 Baca Juga: 7 Fakta Unik Maladewa yang Jarang Diketahui Orang, Negara Penghasil Tunas Kelapa Terbesar di Dunia?

"Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa’id dan Ali bin Hujr semuanya dari Isma’il Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ja’far telah mengabarkan kepadaku Sa’d bin Sa’id bin Qais dari Umar bin Tsabit bin Harits Al Khazraji dari Abu Ayyub Al Anshari radliallahu ‘anhu, bahwa ia telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian ia mengirimnya /melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka yang demikian itu seolah-olah berpuasa terus menerus”. (HR.Muslim 1984)

Kandungan Hadits :
Para ulama berbeda pendapat dalam memaknai hadis ini :

1. Madzhab Malik dan Abu Hanifah menghukumi makruh dengan alasan khawatir puasa 6 hari di bulan Syawal dikira wajib.

2. Madzhab Syafi’i dan Hambali menghukumi sunah
Puasa sunah 6 hari di bulan Syawal termasuk berat dilaksanakan. Bagaimana tidak berat?
Baru saja menyelesaikan puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, puasa pula 6 hari di bulan setelahnya. Dan tentunya bulan Syawal masih ramai kunjungan silaturahmi antar kerabat dan juga liburan.

Yang namanya silturahmi dan liburan, tentu identik dengan makan-makan. Kita bisa membayangkan betapa sabarnya orang yang berpuasa di depan orang yang umumnya makan dan minum secara bebas bukan ?

Mengapa Rasulullah memperumpamakan bahwa orang yang berpuasa penuh di bulan Ramadhan dan melanjutkan 6 hari di bulan Syawal seakan-akan puasa setahun penuh ?
Para ulama mencoba memaknai bahwa setiap satu kebaikan dilipatgandakan menjadi 10.

Puasa Ramadhan 30 hari dilipatgandakan 10 kali menjadi 300 hari. Sedangkan 6 hari di bulan Syawal jika dikalilan 10, maka hasilnya menjadi 60. Jumlah hari dalam setahun kurang lebih adalah 360.

Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah