Selain itu, masyarakat Indonesia juga sering membuat kue-kue tradisional seperti nastar, putri salju, dan kastengel sebagai hidangan penutup.
Sedangkan di Brunei Darussalam, makanan khas yang sering disajikan selama perayaan Idul Fitri adalah ketupat, nasi impit, rendang, dan opor ayam.
Selain itu, kue-kue tradisional seperti Kuih Lapis, Kuih Bahulu, dan Kuih Bingka juga sering disajikan sebagai hidangan penutup.
Dari perbedaan di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun Idul Fitri dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia, namun ada beberapa perbedaan dalam cara perayaan dan tradisi yang dilakukan di setiap negara.
Namun, semua perayaan Idul Fitri memiliki makna yang sama yaitu sebagai hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan sebagai momentum untuk saling bermaafan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim.***