Jadi 2 Negara Mayoritas Muslim, Inilah Perbedaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia dan Brunei Darussalam

- 15 April 2023, 14:00 WIB
perbedaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri di Indonesia dan Brunei Darussalam
perbedaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri di Indonesia dan Brunei Darussalam /

MEDIA PAKUAN - Berikut ini terdapat beberapa perbedaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri di Indonesia dan Brunei Darussalam.

Dua Negara di Asia Tenggara yang mayoritas Muslim tersebut ternyata mempunyai beberapa perbedaan yang tidak begitu jauh dalam perayaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri.

Adanya perbedaan lebara Idul Fitri atau Ied Fitri antara Indonesia dengan Brunei Darussalam itu disebabkan oleh faktor tradisi dan budaya.

 Baca Juga: Bikin Tercengang, Inilah Perbedaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia dan Singapura yang Jarang Diketahui Orang

Maka simak berikut ini beberapa perbedaan lebaran Idul Fitri atau Ied Fitri di Indonesia dan Brunei Darussalam.

1. Waktu Pelaksanaan

Pertama-tama, perbedaan paling mencolok antara Idul Fitri di Indonesia dan Brunei Darussalam adalah waktu pelaksanaannya.

Di Indonesia, Idul Fitri dirayakan pada tanggal 1 Syawal dalam penanggalan Hijriyah setelah sebulan penuh berpuasa selama bulan Ramadan.

Sedangkan di Brunei Darussalam, Idul Fitri biasanya dirayakan pada tanggal 1 Syawal atau 2 Syawal, tergantung pada kapan bulan Ramadhan berakhir.

 Baca Juga: Perbedaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia dan Rusia, Auto Kaget Jika Lihat Perbedaannya

2. Tradisi Menyambut Idul Fitri

Di Indonesia, tradisi menyambut Idul Fitri dimulai dengan melakukan puasa enam hari pada bulan Syawal yang dikenal dengan istilah Puasa Enam.

Selain itu, masyarakat Indonesia juga sering mengadakan acara takbiran pada malam takbiran, yaitu malam sebelum Idul Fitri, dengan berkumpul dan bersama-sama mengumandangkan takbir di masjid atau di lapangan terbuka.

Sedangkan di Brunei Darussalam, tradisi menyambut Idul Fitri dimulai dengan melakukan ziarah kubur pada hari Raya Aidilfitri.

Selain itu, masyarakat Brunei Darussalam juga sering membuat kuih-muih atau makanan tradisional khas Brunei Darussalam seperti Dodol dan Kek Batik, yang biasanya dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan kerabat pada saat perayaan Idul Fitri.

 Baca Juga: Perbedaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia dan Amerika Serikat, US Tidak Pakai Penanggalan Hijriyah?

3. Kegiatan Selama Idul Fitri

Di Indonesia, selama perayaan Idul Fitri, masyarakat biasanya mengunjungi keluarga dan saudara di kampung halaman atau di kota tempat tinggal mereka.

Selain itu, masyarakat juga sering melakukan aktivitas keagamaan seperti sholat Idul Fitri bersama di masjid atau di lapangan terbuka.

Sedangkan di Brunei Darussalam, selama perayaan Idul Fitri, masyarakat biasanya mengadakan acara saling bermaafan atau yang dikenal dengan istilah 'Minta Maaf' dengan keluarga, sahabat, dan kerabat.

Selain itu, masyarakat juga sering menghadiri sholat Idul Fitri bersama di masjid atau di lapangan terbuka dan menikmati makanan khas Brunei Darussalam.

 Baca Juga: Perbedaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia dengan Malaysia, Sholat Tarawih Sesudah Magrib?

4. Pakaian Khas Idul Fitri

Di Indonesia, pakaian khas yang sering dikenakan selama perayaan Idul Fitri adalah baju kurung atau kemeja dengan celana panjang untuk laki-laki.

Sedangkan di Brunei Darussalam, pakaian khas yang sering dikenakan selama perayaan Idul Fitri adalah baju Melayu atau baju Kurung untuk perempuan, dan baju Melayu atau baju Kurung untuk laki-laki.

Pakaian tradisional ini sering dihiasi dengan sulaman atau motif yang indah dan dianggap sebagai simbol keindahan dan kemuliaan dalam perayaan Idul Fitri.

 Baca Juga: Perbedaan Lebaran Idul Fitri di Indonesia dan Arab Saudi, Semuanya Bertolak Belakang?

5. Makanan Khas Idul Fitri

Di Indonesia, makanan khas yang sering disajikan selama perayaan Idul Fitri adalah ketupat, opor ayam, rendang, dan sate.

Selain itu, masyarakat Indonesia juga sering membuat kue-kue tradisional seperti nastar, putri salju, dan kastengel sebagai hidangan penutup.

Sedangkan di Brunei Darussalam, makanan khas yang sering disajikan selama perayaan Idul Fitri adalah ketupat, nasi impit, rendang, dan opor ayam.

Selain itu, kue-kue tradisional seperti Kuih Lapis, Kuih Bahulu, dan Kuih Bingka juga sering disajikan sebagai hidangan penutup.

Dari perbedaan di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun Idul Fitri dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia, namun ada beberapa perbedaan dalam cara perayaan dan tradisi yang dilakukan di setiap negara.

Namun, semua perayaan Idul Fitri memiliki makna yang sama yaitu sebagai hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan sebagai momentum untuk saling bermaafan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Muslim.***

Editor: Holis Sindy Sauri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah