Begitu juga terkait fitnah, kebanyakan orang yang terjerumus pada dosa ini adalah disebabkan teledornya mereka saat menerima informasi. Mereka langsung mempercayai informasi tersebut tanpa menimbangnya serta mencari tau kebenarannya terlebih dahulu.
Oleh karena itu seseorang yang menerima informasi dari orang lain lalu menceritakannya kembali kepada orang lain, maka ia termasuk pendusta. Karena alasannya adalah, informasi yang mereka terima itu tidak jelas kebenarannya, dan adakalanya benar namun tercampur dengan informasi yang mengandung kedustaan didalamnya.
Baca Juga: Pahala Zakat Bisa Diraih dengan Sholawat, Benarkah? Berikut Penjelasannya
Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda :
كفى بالمرء كذبا أن يحدث بكل ما سمع
“Cukuplah seseorang dianggap pendusta jika ia menyampaikan setiap apa yang didengar” (HR. Muslim : 6)
Imam Nawawi rahimahullah berkata terkait hadits diatas :
وأما معنى الحديث والآثار التي في الباب ففيها الزجر عن التحديث بكل ما سمع الإنسان فإنه يسمع في العادة الصدق والكذب، فإذا حدث بكل ما سمع فقد كذب لإخباره بما لم يكن