Berikut Fakta Membedakan Prosesi Pemakaman di Suku Baduy: Memegang Teguh Ajaran Nenek Moyang?

- 6 Februari 2023, 21:05 WIB
Suku Baduy yang berasal dari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang tetap menjaga warisan leluhurnya.
Suku Baduy yang berasal dari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang tetap menjaga warisan leluhurnya. /Tangkap layar YouTube Global Budaya Official./
 
MEDIA PAKUAN - Ketika ada sanak saudara atau kerabat yang meninggal dunia, tradisi dalam Suku Baduy tidak jauh berbeda dengan tradisi pada umumnya.
 
Masyarakat Suku Baduy akan bertakziah dengan membawa bahan makanan yang siap dihidangkan. Seperti beras, kelapa, gula, dan yang lainnya.
 
Ini dilakukan dengan tujuan dengan maksud, sedikit meringankan keluarga yang ditinggalkan, seperti dilansir dari kanal YouTube @4K Videos.
 

Berbeda dengan masyarakat pada umumnya, yang ketika berkunjung ke rumah duka atau bertakziah. Mereka tidak akan membawa apa-apa.
 
 
Begitu juga dengan proses pemandian dan penguburan jenazah, yang membedakannya adalah Suku Baduy akan menggosok seluruh badan jenazah, dengan daun sirih ketika dimandikan.
 
Sementara untuk penguburannya, letak kepala jenazah akan berada di sebelah barat mengikuti arah matahari terbit. 
 
Letak kaki mengikuti arah matahari terbenam yaitu di arah timur. Sedangkan letak wajah jenazah dihadapkan ke utara.
 
 
Berbeda dengan proses yang telah dilakukan, oleh masyarakat luas yang menganut agama Islam.
 
Yaitu kepala jenazah diletakan di sebelah utara, dan wajah diarahkan ke arah Makkah atau kiblat.
 
Setelah jenazah dikuburkan, masyarakat Suku Baduy akan kembali meratakan tanah yang telah digalinya tersebut.
 
 
Sehingga tidak ada gundukan tanah seperti kuburan pada umumnya.
 
Hal ini karena Suku Baduy menganut kepercayaan nenek moyang mereka, yang begitu menghormati dan menjaga betul alam semesta.  
 
Bahkan, mereka tidak menggunakan papan nama, sebagai tanda kuburan siapa. Alasan di baliknya pun sebagai manfaat untuk dijadikan ladang masyarakat.
 
 
Masyarakat Suku Baduy juga melaksanakan peringatan atau selamatan untuk jenazah, yaitu pada hari ke 3 dan ke 7. 
 
Tidak ada perbedaan antara kuburan orang dewasa dan anak-anak. Semuanya dilakukan sama rata.
 
"Gak ada bedanya. Ngadepnya sama, bajunya sama (dipocong). Tergantung dalem sama deetnya. Kalo bayi gak terlalu dalem," ucap salah satu kokolot masyarakat Baduy.***
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x