Kisah Malaikat Rumman yang Datang Menemui Mayit Dialam Kubur Sebelum Munkar dan Nakir

- 13 November 2022, 15:14 WIB
Ilustrasi alam kubur.
Ilustrasi alam kubur. /pixabay/Glavo

MEDIA PAKUAN - Diriwayatkan dari Abdullah bin Salam Ra. yang menceritakan bahwa setelah jenazah dikuburkan, datanglah seorang malaikat mengunjunginya. Malaikat tersebut bernama Rumman. 

Kehadirannya sebelum Malaikat Munkar Nakir. Malaikat Rumman datang dengan muka yang bercahaya, sinarnya menyerupai sinar matahari.

Malaikat Rumman duduk di dekat jenazah, kemudian berkata “Tulislah segala amalmu yang baik dan yang buruk.” Jenazah itu pun bertanya “Dengan apa aku menulisnya, di mana penaku, di mana tintaku? Malaikat menjawab “Gunakan ludahmu sebagai tinta dan jari sebagai penanya.”

Jenazah bertanya lagi kepada Malaikat Rumman “Aku tuliskan ke mana pena ini? Sementara aku tidak punya kertas? Mendengar pertanyaan itu, Malaikat Rumman langsung merobek kain kafan yang dikenakan si jenazah lalu berkata “Ini kertasmu, tulislah di sini.” Si jenazah menulis segala amal berbuatan baiknya selama hidup di dunia.

Setelah tinggal menulis amal yang buruk, si jenazah merasa malu kepada Malaikat Rumman, lalu berkata “Wahai Malaikat bagaimana aku menulisnya? Saya malu!” Mendengar perkataan si jenazah, Malaikat Rumman berkata “Wahai orang yang bersalah! Kenapa engkau malu hari ini, sementara engkau tak sedikitpun merasa malu kepada Tuhanmu pada saat engkau mengerjakannya saat di dunia? Malaikat Rumman langsung mengangkat tiang batu dengan ukuran besar lalu memukulkannya kepada si jenazah tadi.

Baca Juga: Inilah Detik-detik Kisah Wafatnya Fatimah Az-Zahra, Ini yang Dikatakan Kepada Ali Bin Abi Thalib

Si jenazah menjerit kesakitan, ia memohon untuk menghentikan pukulan itu seraya berkata “Wahai Malaikat angkatlah tiang batu ini dariku, biarkan aku menulis segala amal burukku selama hidup di dunia.” 

Maka setelah itu si jenazah langsung menulis segala amal yang baik maupun yang buruk selama hidup di dunia. Setelah itu Malaikat Rumman menyuruhnya agar melipat dan memberikan cap atau stempel pada kertas itu.

Si jenazah bertanya “Bagaimana cara saya menyetempelnya, sementara saya tidak punya stempel?” Mendengar pertanyaan si jenazah, Malaikat Rumman berkata “Pakailah kukumu untuk menyetempelnya.” Akhirnya si jenazah menyetempelnya menggunakan kukunya. Setelah itu Malaikat Rumman mengalungkan catatan itu kepada si jenazah hingga hari kiamat.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah