Network
MEDIA PAKUAN - Mati syahid merupakan kondisi akhir hidup yang sangat diinginkan oleh setiap orang. Dimana ia mati dalam keadaan yang baik.
Perhatikan penjelasan dari satu riwayat berikut ini.
عن جابر بن عاتق رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ وَالَّذِى يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ."
Baca Juga: Kemensos Hanya Menyalurkan BLT BBM 2022 Rp600.000 Kepada Daftar Kriteria Ini Saja
Dari Jabir bin ‘Atik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Orang-orang yang mati syahid yang selain terbunuh di jalan Allah ‘azza wa jalla itu ada tujuh orang, yaitu korban wabah adalah syahid; mati tenggelam (ketika melakukan safar dalam rangka ketaatan) adalah syahid.
yang punya luka pada lambung lalu mati, matinya adalah syahid; mati karena penyakit perut adalah syahid; korban kebakaran adalah syahid.
Baca Juga: FFI Resmi Lepas Pemain Futsal Indonesia Menuju Piala Asia 2022 di Kuwait, Berikut Deretan Pemainnya
yang mati tertimpa reruntuhan adalah syahid; dan seorang wanita yang meninggal karena melahirkan (dalam keadaan nifas atau dalam keadaan bayi masih dalam perutnya, pen.) adalah syahid.”
