MEDIA PAKUAN - Puasa Arafah merupakan puasa Sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, puasa ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan dan memiliki keutamaan yang banyak.
Namun, bagaimana ketika kita masih memiliki hutang atau qhada puasa Ramadhan, mana yang harus diutamakan?
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, ada baiknya mengutamakan yang wajib lebih dulu.
"Sebab Qadha itu sifatnya wajib ditunaikan, hanya kewajibannya luas terbentang, terbentang dari paska Ramadan sampai masuk lagi akhir Syaban menjelang ke Ramadan yang kalau ada di tengah tengahnya hari tertentu gak boleh puasa, di situ saja gak boleh puasa, seperti Idul Adha, kemudian yang lainnya terbentang sampai masuk akhir Syaban," papar Ustaz Adi Hidayat.
Namun demikian, Ustaz Adi Hidayat tak menampik jika ada ulama yang berpendapat bahwa tidak ada salahnya jika ingin Puasa Arafah walau masih memiliki utang puasa.
"Ada yang berpendapat karena luas terbentang ya gak apa apa, kalau mau menunaikan puasa sunah yang jatuh waktunya hari tertentu saja seperti Puasa Arafah ya niatnya Puasa Arafah dulu saja kan nanti hari selanjutnya masih ada hari panjang untuk menggantinya, ada yang berpendapat demikian di kalangan ulama," jelas Ustaz Adu Hidayat.
Secara pribadi, Ustaz Adi Hidayat lebih cenderung mengutamakan yang wajib lebih dulu.
Baca Juga: Lowongan Kerja PPM Manajemen Juni 2022, Ada Satu Formasi Kosong Saja Berikut Persyaratannya
Baca Juga: Pendaftaran Bintara Akpol 2022 Terbaru Akhirnya Dibuka, Cukup Minimal Lulusan D3 Saja?
Baca Juga: Akhirnya Dibuka Pendaftaran Taruna TNI AU 2022, Jika Berminat Berikut Link untuk Daftar Online
"Kita melihat ada bentangan kesempatan puasa, betul, tapi kan kematian gak bisa ditentukan kalau kita niatkan yang wajib tapi punya keinginan kuat untuk kerjakan Arafah dan tak mampu mengerjakan karena alasan tertentu yang dibenarkan secara syar'i, itu bisa berpeluang mendapatkan pahala juga dari Puasa Arafah walaupun niat kita untuk yang syiam Ramadannya sebagai Qadha," terangnya.
Wallahu'alam, Semoga bermanfaat.***