Dia berkata bahwa dia telah membunuh seratus orang, lalu apakah dia masih bisa bertaubat?
Baca Juga: Sudah Mulai Gelap Gulita, TKI Ini Heran Malah Diajak ke Laut Merah oleh Majikan di Arab Saudi
Dia menjawab: Ya, siapa yang menghalangi dari taubat? Pergilah ke kota ini dan ini karena di sana terdapat orang-orang yang beribadah kepada Allah, maka beribadahlah kamu kepada Allah bersama mereka dan jangan pulang ke kotamu karena kota itu buruk.
Lalu dia berangkat, sampai di tengah perjalanan dia mati, Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab berselisih tentangnya.
Malaikat Rahmat berkata: Dia datang dengan taubat, datang dengan hatinya kepada Allah.
Baca Juga: Kisah Bocah Selamat dari Maut di Donbass, Menanti Pasukan Rusia di Rumahnya
Malaikat Azab berkata: Dia belum melakukan kebaikan apa pun.
Lalu seorang Malaikat yang berwujud manusia datang kepada mereka, dan mereka menjadikannya sebagai Hakim.
Dia berkata: Ukurlah antara kedua kota, ke mana dia lebih dekat, maka dia untuknya.
Baca Juga: Diperingati Setiap 18 Mei, Berikut Sejarah dan Tema Hari Museum Internasional