Halloween Tradisi Bangsa Celtic Irlandia, Sebagai Simbol Kematian dan Memanggil Roh dari Dunia Lain

- 1 November 2021, 10:45 WIB
Halloween Tradisi Bangsa Celtic Irlandia, Sebagai Simbol Kematian dan Memanggil Roh dari Dunia Lain
Halloween Tradisi Bangsa Celtic Irlandia, Sebagai Simbol Kematian dan Memanggil Roh dari Dunia Lain /Ilustrasi Pixabay/

Baca Juga: Viral Dinikahi Pengusaha Arab Saudi Kaya Raya, TKW Indonesia: Semua Hutang Keluarga Dilunasi Suami

Lalu beranjak memasuki abad ke-18, banyak warga asal Eropa yang berimigrasi ke Amerika. Kebudayaan ini tetap mereka pertahankan, dan bentuk perayaannya terus berkembang sampai sekarang.

Celtic—yang dulu mendiami Irlandia, seiring perkembangan jaman tradisi perayaan Halloween pun perayaan malam tanggal 31 Oktober, dan terutama dirayakan di Amerika Serikat.

Bagi anak-anak, Halloween berarti kesempatan untuk memakai kostum dan mendapatkan permen. Bagi orang dewasa, Halloween mungkin merupakan kesempatan untuk berpesta kostum.

Simbol Halloween biasanya dekat dengan kematian, keajaiban, dan monster-monster dari dunia mitos. Karakter yang sering dikaitkan dengan Halloween, misalnya karakter setan dan iblis dalam kebudayaan Barat, manusia labu, makhluk angkasa luar, tukang sihir, kelelawar, burung hantu, burung gagak, burung bangkai, rumah hantu, kucing hitam, laba-laba, goblin, zombie, mumi, tengkorak, dan manusia serigala.

Baca Juga: Ramalan Cinta 12 Zodiak Hari Ini 1 November 2021: Libra Memiliki Perasaan yang Mendalam Terhadap Pasang

Di Amerika Serikat, simbol Halloween biasanya dekat dengan tokoh dalam film klasik, mulai dari Drakula dan monster Frankenstein. Hitam dan oranye dianggap sebagai warna tradisional Halloween, walaupun sekarang banyak juga barang-barang Halloween yang berwarna ungu, hijau, dan merah.

Halloween berasal sebuah perayaan untuk menandai awal musim dingin dan hari pertama Tahun Baru bagi orang kafir kuno dari Kepulauan Inggris. Pada kesempatan ini, mereka meyakini bahwa roh-roh dari dunia lain (seperti jiwa-jiwa orang mati) dapat mengunjungi bumi selama waktu ini dan berkeliaran.

Pada saat ini, mereka mengadakan perayaan untuk dewa matahari dan penguasa yang mati. Matahari mengucapkan terima kasih atas hasil panen, dan memberikan dukungan moral untuk menghadapi “pertempuran” dengan musim dingin. Pada zaman kuno, orang-orang kafir membuat pengorbanan hewan dan tanaman untuk menyenangkan para dewa.

Baca Juga: Persaingan Marketplace Kian Memanas, Ini Juara E-Commerce 2021 di Indonesia!

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x