Jangan Main-main, Sumpah Pocong Ritual Mengerikan Memiliki Akibat Jika Melanggar Janji: Kematian nernagI

- 18 September 2021, 15:04 WIB
Ilustrasi pocong, ternyata sumpah pocong memiliki resiko kematian
Ilustrasi pocong, ternyata sumpah pocong memiliki resiko kematian /Nurohman Sudibyo//Twitter
 
MEDIA PAKUAN - Sumpah pocong merupakan tradisi lokal yang masih kental menerapkan norma-norma adat.
 
Sumpah ini dilakukan untuk membuktikan suatu tuduhan atau kasus yang sedikit atau bahkan tidak memiliki bukti sama sekali. 
 
Konsekuensinya, apabila keterangan atau janjinya tidak benar, yang bersumpah diyakini mendapat hukuman atau laknat dari Tuhan.
Bahkan resiko kematian bila benar benar dilakukan terbukti berbohong
 
 
Sumpah pocong dilakukan oleh seseorang dalam keadaan terbalut kain kafan seperti layaknya orang yang telah meninggal (pocong). 
 
Sumpah ini tak jarang dipraktikkan dengan tata cara yang berbeda, misalnya pelaku sumpah tidak dipocongi tetapi hanya dikerudungi kain kafan dengan posisi duduk.
 
Di dalam hukum Islam sebenarnya tidak ada sumpah dengan mengenakan kain kafan seperti ini. 
 
 
Dalam sejarah, tidak ada satu pun literatur yang membahas secara khusus sumpah pocong ini. Tapi, menurut orang tua, sumpah ini sudah ada sejak zaman dulu dan jadi semacam ritual Kepercayaan.
 
Sumpah pocong dipercaya berasal dari kebiasaan orang-orang Jawa.
 
Sumpah pocong hanya dilakukan oleh orang Muslim. Meskipun begitu, tidak ada aturan di dalam Islam soal sumpah pocong ini. 
 
 
Kalau berbicara alasan kenapa harus pocong, mungkin karena pocong identik dengan kematian. Ini jadi semacam efek psikologis di mana ketika seseorang berbohong maka yang terjadi adalah kematian.
 
Tidak semua persoalan bisa diselesaikan dengan sumpah pocong. Kalau dirasa masih bisa dibicarakan atau lewat sidang, maka jalan itulah yang dipilih.
 
Tapi kalau masalahnya begitu besar sedangkan pengadilan tidak mampu menyelesaikannya, maka diadakanlah ritual sumpah ini.
 
 
Kasusnya biasanya tidak bisa dibuktikan, misalnya kasus santet, sihir, fitnah besar, serta kejadian-kejadian yang tidak ada buktinya. Sumpah pocong dipilih sebagai jalan terakhir yang hakimnya adalah Tuhan sendiri.
 
Hal yang penting dalam sumpah pocong itu kurang lebih ada tiga. Pertama adalah kain kafan atau mori, kemudian saksi, dan yang terakhir adalah sumpahnya. 
 
Jadi, ketika ada orang yang hendak melakukan sumpah pocong ini, maka ia akan segera diperlakukan seperti mayat. Mulai dari dimandikan, sampai akhirnya dibalut dengan kain kafan.
 
 
Setelah itu, kemudian dibaringkan di masjid lalu sambil dibimbing seorang tokoh, orang yang disumpah akan mengucapkan apa yang perlu dikatakan. 
 
Tidak hanya sumpah saja, tapi juga deretan risiko yang akan ditanggungnya jika berbohong, yakni mati, sakit parah, miskin tujuh turunan, dan sebagainya. Dalam prosesi ini harus ada saksi yang menyaksikan sehingga bisa dianggap sah.***
 

Editor: Ahmad R

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x