MEDIA PAKUAN - Perjuangan para Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia di luar negeri tidak banyak diketahui keluarganya.
Hal tersebut dilakukan para TKW Indonesia agar keluarganya di rumah tidak mengkhawatirkan dirinya, mereka tahunya hanya ditransfer saja.
Demi memperbaiki ekonomi keluarga, banyak TKW Indonesia rela kerja jauh-jauh ke Taiwan, Singapura hingga Arab Saudi.
Baca Juga: TKW Indonesia Ungkap Tabir Perbedaan Kerja di Majikan China dan Melayu: Tidak Diketahui Banyak Orang
Namun terdapat juga beberapa kejadian yang membuat para TKW Indonesia trauma untuk kerja ke negara tersebut lagi, seperti yang dialami oleh Asih seorang TKW asal Ngawi, Jawa Timur.
Melansir Media Pakuan dari kanal YouTube Asih Ngawi pada Kamis, 9 September 2021, TKW Indonesia itu pada 2013 mulai pindah kerja ke Taiwan, setelah sebelumnya kerja di Singapura selama 6 tahun.
Di Taiwan, Asih bekerja menjaga Akong, majikan yang terkena stroke dan lumpuh separuh, membersihkan rumah hingga masak.
Baca Juga: Asih Seorang TKW Singapura Ungkap Perbedaan Kerja di Majikan China dan Melayu, Begini Katanya
Akan tetapi berselang 1 tahun, TKW asal Ngawi tersebut harus pulang ke Indonesia, karena ada beberapa hal yang membuat ia trauma.
Lalu apa yang membuat Asih trauma kerja lagi di Taiwan?
Hal pertama yang diberitahukan oleh TKW itu yakni cuaca di Taiwan yang sangat menyiksa apalagi ketika memasuki musim dingin.
Majikan dari wanita asal Ngawi tersebut tidak mengizinkan ia untuk menggunakan air panas untuk mencuci baju, piring dan juga mencuci barang lainnya.
Hal tersebut membuat TKW Indonesia tersebut tangan dan kakinya pecah-pecah karena kedinginan.
Hal kedua yang membuat Asih trauma yaitu ketika ia menjaga majikan saat musim dingin, sebab majikannya tidak suka pakai popok.
Maka dari itu, setiap malam Asih selalu dipanggil oleh majikannya hanya untuk kencing saja, sehingga membuat ia tidak bisa tertidur.
Menurut TKW Indonesia tersebut, ia selalu dipanggil oleh majikannya setiap 30 sampai 1 jam sekali.
Selain itu Asih juga memberitahukan, walaupun majikannya sudah berumur 80 tahunan, tetapi penisnya masih bisa berdiri.
Hal tersebutlah yang membuat TKW asal Jawa Timur itu trauma untuk kerja di Taiwan, apalagi harus menjaga Akong atau majikan membuat ia kapok.
Demikianlah kisah dari seorang TKW Indonesia yang trauma kerja di Taiwan karena harus terus menjaga majikan.***