Buah Durian di Bukit Tungkek Bogor Berisi Bola Mata Penuh Darah, Ada Apa?

- 30 Agustus 2021, 11:48 WIB
Buah durian
Buah durian /Unsplash.com/Jim Teo/ Jim Teo/Unsplash
MEDIA PAKUAN - Kisah mistis yang dialami oleh seorang warga di desa Teluk Pinang, kecamatan Ciawi, kabupaten Bogor.
 
Ini merupakan kisah masa lalunya saat masih kecil, ia mengalami hal aneh yang cukup mengerikan di sebuah bukit yang bernama Tungkek.
 
Konon nama Tungkek diambil dari singkatan 'digantung dicekek', dan tempat itu memiliki kisah mistis tersendiri.
 
 
Lalu hal aneh apa yang dialami bocah itu?
 
Simak cerita selengkapnya dibawah ini.
 
Aku adalah pendatang di kampung ini. Sebuah desa yang di beri nama Teluk Pinang. Sebuah desa di kecamatan Ciawi kabupaten Bogor.
 
Di desaku, ada sebuah tempat yang di beri nama Tungkek. Tungkek adalah sebuah singkatan dari digantung dicekek. 
 
 
Tungkek itu seperti sebuah bukit, di bawahnya langsung terlihat jalan raya Bogor-Sukabumi. 
 
Di sana pula, terdapat pohon durian yang sangat banyak. Pohon durian disini, hampir semuanya sangat tinggi dan besar-besar.
 
Hampir tiap hari aku dan colay temanku, memungut durian di tungkek. 
 
Hingga suatu malam, aku dan Colay kembali memungut durian di tungkek.
 
 
Seperti biasa, aku dan Colay duduk di semak-semak. menunggu durian yang jatuh, tak lama kemudian terdengar seperti durian jatuh.
 
Aku dan Colay berlari ke arah suara jatuhnya durian. Aku sangat senang sekali, karena kali ini hanya aku dan Colay yang memungut durian. Tak ada lagi ramai-ramai orang ikut memungut durian.
 
Aku dan Colay belum mengambil durian yang jatuh tadi. Kami hanya jongkok memandang durian itu. Durian kali ini sangat besar ternyata.
 
Karena duriannya sangat besar, akhirnya kami sepakat untuk memakan durian itu bersama di situ juga.
 
 
Durian sudah terlihat belah. Mungkin karena sudah matang dan terkena benturan saat jatuh. Baunya sangat menyengat khas durian yang sudah matang. 
 
Aku dan Colay cepat-cepat membelah durian tersebut. Tak perlu dengan pisau, cukup dengan tangan durian sudah terbelah.
 
Namun, betapa terkejutnya aku dan Colay saat melihat isi durian itu.
 
Setelah di buka, isi durian itu ternyata bola mata yang sangat banyak.
 
 
Colay refleks membanting durian itu. Aku dan Colay berlari sekuat tenaga untuk pulang. 
 
Tanpa sadar, aku terpisah jalan dengan Colay saking takutnya. Kami hanya berpikir menyelamatkan diri masing masing.
 
Setelah kejadian itu, esoknya aku sakit demam hingga tiga hari. Dan hari itu adalah hari terakhir aku memungut durian. 
 
Aku kapok. Tak lagi-lagi memungut durian lagi di tungkek.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Facebook Cerita horor dari kisah nyata & fiksi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x