MEDIA PAKUAN - Bekerja di Negara orang tentunya ada beberapa perbedaan yang dapat dirasakan oleh setiap TKW maupun TKI.
Perbedaan nya itu, baik dari peraturan, maupun sistem pekerjaannya yang dapat dirasakan oleh setiap TKW maupun TKI.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Agus Patoni.
Lelaki asal Madiun Jawa Tengah itu pernah bekerja di Arab Saudi dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Zikri Daulay Kena Sindir Syakir, Beberkan Kesedihan Mendalam Sang Kakak?
Dia bekerja di Arab Saudi selama tiga tahun, sedangkan di Amerika Serikat, ia sudah bekerja selama tujuh tahun.
Agus Patoni mengakui lebih enak kerja di Amerika Serikat (AS) daripada di Arab Saudi.
"Wah enak kerja di Amerika bro," kata Agus, yang dikutip Media Pakuan dari kanal YouTube SIANDEE Vlogz pada Selasa, 17 Agustus 2021.
Terdapat alasan tertentu yang membuat mantan TKI itu lebih memilih kerja di Amerika Serikat dibandingkan di Arab Saudi.
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Nasional Gugur Bunga-Ismail Marzuki : Telah Gugur Pahlawanku
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Nasional Tanah Airku-Ibu Sud: Tanah Airku Tidak Kulupakan
Agus memberitahukan alasan mengapa ia bisa lebih nyaman kerja di Amerika Serikat, dibandingkan di Negeri Paman Sam itu.
Menurut pria asal Indonesia itu, bekerja di Arab Saudi harus mengikuti juragan atau majikan dan akan terus ditekan.
"Ya kalau di Saudi, kita ikut juragan, kita itu ditekan," papar Agus.
Agus memberitahukan pengalamannya kerja di Arab Saudi, ia mengakui hanya tidur 4 jam setiap harinya, karena harus terus mengantar majikan ke pasar, sekolah dan rumah temannya.
Selain itu, ia mengungkap bahwa di Arab Saudi gaji kadangkala telat diterima, bahkan ada yang tidak digaji sekalipun.
Sementara itu menurut Agus, bekerja di Amerika Serikat sangat nyaman sekali karena orang-orang sangat respect.
Bahkan perbedaan gaji di AS dan Arab itu sangat berbeda jauh. di Amerika, TKI bisa mendapatkan $3500 atau Rp50,9 juta per bulan.
Sedangkan kalau di Arab Saudi, Agus hanya mendapatkan gaji rata-rata 2500 riyal atau Rp9,7 juta per bulan.
Ternyata itu alasan mengapa, pria Indonesia itu lebih memilih kerja di Amerika Serikat, dibandingkan di Arab Saudi.***