MEDIA PAKUAN - Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) adalah virus pernapasan yang menimbulkan kekhawatiran serius di seluruh dunia sejak pertama kali diidentifikasi pada tahun 2012.
Pertanyaan yang sering muncul adalah seberapa berbahayakah MERS-CoV bagi kesehatan manusia, dan apakah virus ini berpotensi menyebabkan kematian?
Meskipun MERS-CoV lebih jarang terjadi daripada beberapa virus pernapasan lainnya seperti flu, tetapi angka kematian yang tinggi telah membuatnya menjadi ancaman yang signifikan bagi kesehatan masyarakat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian akibat MERS-CoV berkisar antara 35% hingga 40%. Ini berarti bahwa dari setiap 10 orang yang terinfeksi, sekitar 4 hingga 5 orang kemungkinan besar akan meninggal akibat infeksi tersebut.
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko kematian akibat MERS-CoV, termasuk:
1. Usia:
Orang yang lebih tua atau mereka dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi. Terutama terhadap komplikasi serius atau kematian akibat infeksi MERS-CoV.
2. Kondisi Kesehatan Mendasar:
Individu dengan kondisi kesehatan mendasar seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan pernapasan memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi serius dari infeksi MERS-CoV.
Baca Juga: Jangan Cemas, 10 Jenis Makanan Jitu Cegah Penuaan Dini: Menjaga Keceriaan Kulit Anda, Apa Saja?