Kisah Nabi Nuh dan Kaumnya, Beginilah Asal Usul Kaum Kafir Menyembah Berhala

12 Desember 2022, 14:47 WIB
Asal usul penyembahan berhala pada jaman nabi nuh /

MEDIA PAKUAN - Dahulu ada beberapa orang saleh bernama Wad, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr yang dicintai oleh masyarakat Ketika mereka wafat, maka masyarakat merasa sedih karena kehilangan mereka.

Saat itulah setan memanfaatkan kesedihan itu dengan membisikkan mereka agar membuatkan patung-patung dengan nama-nama mereka untuk mengenang mereka. Akhirnya, masyarakat pun melakukannya.

Waktu pun berlalu, namun patung-patung itu belum disembah sampai mereka yang membuat patung-patung itu meninggal dan datanglah anak cucu mereka yang kemudian disesatkan oleh setan. 

Setan menjadikan mereka menganggap bahwa patung-patung itu adalah sesembahan mereka.

Baca Juga: Kisah Semut Bolak-balik Membawa Air dengan Mulutnya Untuk Memadamkan Api yang Membakar Nabi Ibrahim

Mereka pun menyembah patung-patung itu dan mulai saat itu tersebarlah kesyirikkan di tengah-tengah mereka, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat seorang laki-laki di kalangan mereka sebagai nabi dan Rasul-Nya, yaitu Nuh ‘alaihissalam. 

Allah Subhanahu wa Ta’alamemilihnya di antara sekian makhluk-Nya, Dia mewahyukan kepadanya agar mengajak kaumnya menyembah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja dan meninggalkan sesembahan-sesembahan selain-Nya.

Mulailah Nabi Nuh ‘alaihissalam berdakwah, ia berkata kepada mereka:

“Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).” (QS. Al A’raaf: 59)

Baca Juga: Inilah Kisah Selembar Bulu Mata yang Menyelamatkan Seseorang Dari Api Neraka, Simak Selengkapnya

Maka di antara kaumnya ada yang mengikuti ajakannya, mereka terdiri dari kaum fakir dan dhu’afa (lemah). Adapun orang-orang kaya dan kuat, maka mereka menolak dakwahnya, sebagaimana istrinya dan salah satu anaknya juga menolak dakwahnya. 

Mereka yang menolak dakwahnya menenatangnya dan berkata kepadanya,

“Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara Kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta.” (QS. Huud: 27)

Baca Juga: Kisah Syuraih Al Qadhi, Seorang Ayah yang Bijak Ketika Mengetahui Anaknya Tidak Shalat, Ini yang Dilakukannya

Nabi Nuh ‘alaihissalam tidak berputusa asa terhadap sikap kaumnya yang menolak dakwahnya, ia terus mengajak mereka di malam dan siang hari, menasihati mereka secara rahasia dan terang-terangan.

Kemudian menjelaskan kepada mereka dengan lembut hakikat dakwah yang dibawanya, tetapi mereka tetap saja kafir kepadanya, tetap saja sombong dan melampaui batas, dan terus membantah Nabi Nuh ‘alaihissalam dan keadaan itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Mereka juga menyakitinya, menghinanya, dan memerangi dakwahnya.

Baca Juga: Kisah Sebuah Batu yang Membawa Lari Pakaian Nabi Musa, Ini Hikmah yang Bisa Diambil

Wallahua'lam

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler