Network
MEDIA PAKUAN-Rumah Kreatif Milenial yang dibentuk Polres Sukabumi memiliki berbagai pelatihan untuk mantan anggota berandalan bermotor agar tidak kembali berurusan dengan kasus kriminal.
Salah satunya pembuatan telor asin. Ternyata panganan yang merupakan khas Brebes, Jateng tersebut diracik oleh tangan mantan anggota berandalan bermotor rasanya lezat dan tidak kalah dengan produk serupa yang dibuat para ahlinya.
Baca Juga: Masyarakat Tertular Virus Covid-19 Terus Bertambah Seluruh Polsek Serempak Operasi Yustisi
Menurut pengrajin telor asin tersebut telor ini didapat dari peternakan yang sudah dikembangkan Rumah Kreatif.
"Pasokan telur bebek dari peternakan bebek yang sudah ada dari rkm (rumah kreatif milenial)" kata peserta pelatihan Rumah Kreatif Milenial Polres Sukabumi Kota Dimas Muharam (25) ketika disambangi di Rumah Kreatif Milenial.
Baca Juga: Warga Sorong Serbu Kantor Diskop UMKM Berebut Daftar Penerima BLT UMKM
Pasokan yang didapat setiap harinya mendapat 100 sampai 150 butir telur bebek. Sebelum berada di atas piring telur bebek mengalami beberapa proses untuk menjadi telor asin.
Proses awal adalah dibersihkan terlebih dahulu. "Pembersihan ini biar garamnya meresap lebih bagus," ujar Dimas.
Baca Juga: Masyarakat Tertular Virus Covid-19 Terus Bertambah Seluruh Polsek Serempak Operasi Yustisi
Setelah dibersihkan telor dilapisi dengan adonan garam kristal dan abu gosok yang kemudian didiamkan selama 14 hari sebelum dikukus.
"Pelapisan dengan garam berfungsi biar rasa asinnya lebih nyerap dan supaya tidak berminyak" lanjutnya.
Baca Juga: Mantan Geng Motor di Sukabumi Diberdayakan dalam Bidang Ekonomi Pembuatan Batik
Setelah memasuki proses pengukusan hingga matang telor asin siap dipasarkan. Untuk pemasarannya sendiri telor asin produk RKM ini masih di jual di daerah Kota Sukabumi dengan harga 3 ribu per butir.
Baca Juga: Kesadaran Masyarakat Sukabumi Melemah Polisi Gencarkan Tegakan Yustisi Protokes Hadapi Covid-19
"Pembuatan telor asin ini merupakan salah satu pemberdayaan mereka yang pernah tersangkut kriminal agar tidak kembali lagi berurusan dengan hukum. Tentunya dengan diberikan pelatihan, mereka akan mempunyai kemampuan dan bisa hidup mandiri dan diharapkan punya bisnis halal seperti membuat kuliner atau perajin batik," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni. (Manaf Muhamad)
