Hoaks, Berita Gempabumi Akibat Letusan Gunung Anak Krakatau

- 4 Oktober 2020, 06:16 WIB
Gempabumi Dirasakan Warga di Kabupaten Sukabumi, ini penjelasan ahli BMKG Daryono
Gempabumi Dirasakan Warga di Kabupaten Sukabumi, ini penjelasan ahli BMKG Daryono /Pixabay/.*/Pixabay

MEDIA PAKUAN-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan pernyataan resmi terkait rekaman suara (voice note) yang mengatasnamakan Andre yang menyebutkan  akan terjadi gempa sebesar 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Anak Krakatau itu, hoaks alias berita bohong. 

Berita yang kini telah telah viral dan tersebar di berbagai WhatsApp Group.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Sukabumi Melonjak Warga Desak Pemda Kerja Nyata

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG,Rahmat Triyono, mengatakan  informasi mengenai akan terjadinya gempa 8 skala richter (SR) akibat letusan Gunung Krakatau dalam rekaman tersebut menyebutkan sumber info dari BMKG.

"Berita tersebut  tidak layak dipercaya oleh masyarakat, " katanya. 

Sebenarnta, kata Rahmat Triyono, rekaman berita bohong sudah pernah beredar sebelumnya. Sehingga BMKG menghimbau agar  warga tidak perlu menanggapinya. Berita tersebut  sengaja disebarkan ulang pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan menciptakan kecemasan dan kepanikan masyarakat.

Baca Juga: Warga Sukabumi Sembuh Tertular Covid-19 Terus Bertambah

"Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak meneruskannya rekaman berita bohong tersebut kepada pihak lain agar mata rantai penyebaran berita bohong ini terputus dan berhenti, " katanya. 

Rahmat Triyono mengatakan untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas gunungapi masyarakat dapat menghubungi lembaga yang berwenang. Yakni Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM.

Rahmat Triyono mengatakan  terkait informasi aktivitas gempa tektonik, pastikan masyarakat mendapat informasi dari lembaga yang berwenang, yaitu BMKG.

Baca Juga: Pesaing Honda Forza dan Yamaha Xmax Lakukan Penyegaran 'Kymco X-Town 250i'

"Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan, dimana, dan berapa besar kekuatan/magnitudo gempabumi akan terjadi, sehingga masyarakat dihimbau untuk tidak percaya dengan ramalan gempabumi," katanya.***

 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x