Tradisi Papajar Ala Santri Sukabumi Tiap Jelang Ramadhan, Sambut Bulan Suci dengan Suka Cita

- 10 Maret 2024, 15:56 WIB
Tradisi Papajar ala santri Ponpes Dzikir Al Fath Sukabumi, Minggu 10 Maret 2024.
Tradisi Papajar ala santri Ponpes Dzikir Al Fath Sukabumi, Minggu 10 Maret 2024. /Manaf Muhammad/Media Pakuan

MEDIA PAKUAN - Tradisi Papajar menjamur di masyarakat Sukabumi tiap kali menjelang Ramadhan, tak terkecuali bagi kalangan pesantren.

Bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah yang tinggal menghitung hari, disambut masyarakat Sukabumi dengan penuh suka cita melalui kegiatan Papajar.

Kali ini, ratusan santri Ponpes Dzikir Al Fath menggelar tradisi Papajar atau makan bersama di Villa Bukit Halimun, Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu 10 Maret 2024.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana mengatakan, sebagai umat Muslim sudah sepatutnya bergembira menyambut bulan suci Ramadhan sehingga digelarlah tradisi Papajar sebagai tarhib atau perayaan menyambut Ramadhan.

Baca Juga: Geliat Tradisi Papajar Jelang Ramadhan di Sukabumi, Wisata Alam Aku Cantik Villa Diserbu Pengunjung

"Menyambut tahrib Ramadhan dalam rangka memeriahkan, mengingatkan bergembira menyambut datangnya bulan suci Ramadhan karena nabi menyampaikan barangsiapa bergembira menyambut bulan suci Ramadhan maka diharamkan jasadnya disiksa di api neraka," ujarnya, Minggu 10 Maret 2024.

Menurutnya, yang paling utama dalam bergembira menyambut Ramadhan adalah dengan cara mempersiapkan diri dengan berdoa, berdzikir dan memahami ilmu untuk beribadah di bulan suci yang dirindukan umat Muslim tersebut.

"Tentunya tahrib Ramadhan itu diisi kegembiraannya tentunya bukan dengan pesta pora tapi diisi kegembiraannya dengan ceramah keutamaan bulan suci Ramadhan dan ceramah tentang fadilah tentang kajian fikih bulan suci Ramadhan supaya kemudian santri ini bisa mendalami dan bisa khusyuk dalam beribadah, itu tujuannya," katanya.

"Acaranya tausiyah dan berdoa. Karena amal ibadah itu diterima kalau ada satu ilmu, kedua niat. Kalau ibadah di bulan suci Ramadhan tanpa ada ilmunya maka sia-sia dan kalau ibadah tidak ada niatnya, akan percuma," tandasnya.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x