Tenda Darurat Disiapkan Mensos Risma bagi Ratusan Penyintas Bencana Tanah Longsor di Cibadak Sukabumi

- 25 Januari 2024, 14:57 WIB
Mensos Tri Rismaharini meninjau lokasi pengungsian bencana tanah longsor di Cibadak Sukabumi, Kamis 25 Januari 2024.
Mensos Tri Rismaharini meninjau lokasi pengungsian bencana tanah longsor di Cibadak Sukabumi, Kamis 25 Januari 2024. /Istimewa

MEDIA PAKUAN - Bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Cibatu Hilir, RT 01 RW 11, Desa Sekarwang, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Rabu 24 Januari 2024 turut menjadi perhatian pemerintah pusat.

Kementrian Sosial memberikan bantuan tenda darurat untuk tempat tinggal sementara bagi ratusan penungsi akibat bencana tanah longsor di Cibadak Sukabumi.

Dalam peninjauannya ke lokasi bencana, Menteri Sosial Tri Rismaharini memprioritaskan tempat tinggal sementara bagi para warga terdampak dan terancam, terutama untuk lansia dan warga yang sakit.

"Tadi kan ada yang sakit juga kemudian ada lansia juga maka dari itu saya minta dipisahkan karena kalau enggak campur dengan anak anak nanti ramai, yang sakit juga ikut stres gitu nambah sakit kemudian yang lansia ga bisa istirahat maka kemudian saya minta nambah tenda," ucap Risma, Kamis 25 Januari 2024.

Baca Juga: Detik-detik Tanah Longsor Hantam Belasan Rumah di Cibadak Sukabumi

Pihaknya akan menyiapkan tenda tambahan apabila kebutuhan untuk para pengungsi kurang. Prioritas utama saat ini menurutnya adalah tempat untuk beristirahat bagi para warga terdampak dan terancam.

"Nanti kita siapin kalau tenda ada, cuman nanti kita harus diskusi dengan ini soal lokasinya karena kalau lokasinya siap kita ada kalau tenda dan itu ga lama tadi saya juga dari Jakarta ga lama ke sini," tambah Risma.

"Kalau itu makanya targetnya jadi untuk tidur mereka Insyaallah udah aman. Memang kalau untuk misalkan untuk hujan harus dibetulin kan ada teman teman dari daerah teman teman Tagana TNI polri yang akan bantu untuk nangani itu," ujarnya.

Saat disinggung mengenai hunian tetap untuk para penyintas bencana tanah longsor, Risma berujar bahwa hal tersebut perlu waktu yang cukup panjang guna dilakukan kajian dan penelitian terlebih dahulu untuk menentukan lokasi yang strategis.

Baca Juga: Belasan Rumah Warga di Cibadak Sukabumi Tertimbun Tanah Tebing, Abdul Naafi: Tak Ada Korban Jiwa

"Jadi kalau itu dibutuhkan penelitian dibutuhkan. Nanti mereka layak atau tidak di situ maka membutuhkan waktu yang cukup panjang nah waktu yang cukup panjang itu maka kita harus prepare nya untuk kesiapan mereka tinggal di tempat sementara ini agak panjang," katanya.

"Tadi saya udah mengatur bersama pak Sekda bersama pak Waka dan pak Dandim, pak kepala desa dan pak camat bahwa kita memang harus mempersiapkan itu untuk jangka yang agak panjang supaya saat mereka belum dapat hunian tetapnya maka mereka bisa istirahat dengan nyaman," jelas Risma.

Sementara itu Sekretaris BPBD Kabupaten Sukabumi, Yudhistira mengatakan, sebagian warga terdampak dan terancam sebelumnya ada yang mengungsi mandiri ke mushola dan bangunan yayasan terdekat.

"Warga itu yang di mushola yang di yayasan pindah ke dalam tenda hari ini. Sudah mulai berbenah dan mudah-mudahan warga lebih dekat dengan posko sehingga apapun bisa terjamin," ucapnya.

Baca Juga: Ortu Korban Bullying Patah Tangan di SD Sukabumi Dipolisikan Imbas Viralkan Kasus di Medsos

"Posko ini kita mudah mudahan ada 4. Yang satu ini khusus barang yang dari dinsos kementrian. Itu bisa menampung, jika kurang kita akan turunkan lagi tenda kita untuk para pengungsi yang nyaman dan sehat," cetusnya.

Sejauh ini menurutnya data rumah rusak serta warga terdampak dan terancam belum ada perubahan yakni 12 rrumah rusak, warga terdampak ada 15 kepala keluarga (KK) dan 51 jiwa. Sementara, untuk korban terancam ada 75 KK atau 239 jiwa. "Alhamdulillah bencana longsor ini tidak ada korban jiwa," jelasnya.***

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah