MEDIA PAKUAN- NASIB Gunawan (42) warga Kampung Cikuya, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi sangat mengenaskan. Laki-laki yang berprofesi guru ngaji itu, harus beristirahat di rumah yang sama sekali tidak layak huni.
Dia harus tidur di gubuk yang berada tidak jauh dari air ledeng milik PLN. Gubuk hanya dibuat dengan anyaman kayu seadanya. Sementara lantainya hanya beralaskan tanah.
Selain harus menahan dingin saat malam hari, Gunawan yang kerap disapa warga setempat dengan sebutan Ustadz Guntur menghadapi resiko gubuknya disapu angin kencang.
Bahkan kala memasuki musim penghujan bapak beranak dua itu, harus beristirahat dengan guyuran air hujan. Karena atap gubuknya hanya genting seadanya.
Ketua Sahabat Kristiawan Peduli (KSP) Kristiawan Hemat Saputra, Gunawan asli kelahiran kampung setempat. Bahkan memiliki tanah disana meskipun tidak begitu luas.
Namun seiring waktu, kata Kristiawan, karena disekitar kampungnya masih belum memiliki masjid, tanahnya dihibahkan.
“Dia berharap keberadaan masjid tersebut dapat mendorong anak-anak disekitar kampung dapat mengajar ngaji,”katanya.
Sementara itu, kata Kristiawan, Gunawan bersama keluarga merantau ke Bogor. Namun pasca wabag Covid 19, dia kembali ke kampung halaman.