120 Warga di Sukabumi Batal Berangkat Umroh, Padahal Sudah di Tengah Perjalanan ke Bandara

- 31 Oktober 2023, 13:50 WIB
Sejumlah calon jemaah umrah di Sukabumi yang melapor ke polisi lantaran gagal berangkat ke tanah suci.
Sejumlah calon jemaah umrah di Sukabumi yang melapor ke polisi lantaran gagal berangkat ke tanah suci. /Manaf Muhammad/

MEDIA PAKUAN - Calon jemaah umrah di Sukabumi yang berjumlah 120 orang batal berangkat ke tanah suci. Pembatalan tersebut dilakukan ketika ratusan calon jemaah sedang berada di perjalanan menuju bandara.

Sejumlah calon jemaah yang kecewa pun pada Senin 30 Oktober 2023 malam berbondong-bondong mendatangi kantor travelnya yakni travel Tanur Mutmainnah Tour yang berlokasi di Jalan RA Kosasih, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Kekecewaan diungkapkan oleh warga asal Purabaya, Kabupaten Sukabumi Siti Aisyah (43) yang menjadi korban batal berangkat umrah. Dia mengungkapkan, sebanyak 120 calon jemaah sebelumnya telah dilepas untuk pemberangkatan.

Namun di tengah perjalanan tepatnya di pertigaan Cibolang, Kabupaten Sukabumi, seluruh jemaah diminta untuk beristirahat. Secara sepihak, tiba tiba mereka dibatalkan pergi ke tanah suci.

Baca Juga: Sejarah Baru, Wasit Asal Kota Sukabumi Dipercaya Pimpin Pertandingan Kick Boxing di PON XXI 2024

"Iya sudah mau ke bandara, suruh turun sama panitia. Kenapa? Katanya 'istirahat sebentar,' saya tanya-tanya kenapa? Oh nggak jadi berangkat. Ya Allah, astagfirullah," ucapnya, Senin 30 Oktober 2023 malam.

Dari keseluruhan 120 calon jemaah, 80 orang sudah melunasi dengan total pembayaran Rp1,3 miliar, sedangkan 40 orang lainnya belum melunasi pembayaran untuk melaksanakan ibadah umrah.

Menurut informasi yang didapatnya, alasan pembatalan pemberangkatan tersebut lantaran 40 orang yang belum melunasi pembayaran belum mendapatkan visa.

"Informasinya belum ada visa, kalau paspor udah ada. Kan uang saya sudah lunas semuanya 12 orang, 80 orang udah lunas tapi membela yang 40 orang yang belum lunas. Terus sekarang belum ada visa," ujarnya.

Baca Juga: Recruitment Calon Komisioner KPU di Jabar III Diulang, Diduga karena Ada Timsel yang Terafiliasi Parpol

Dia mengaku sudah melunasi pembayaran sebesar Rp350 juta pada dua minggu sebelum jadwal pemberangkatan. Dengan keadaan saat ini, dia pun meminta uang tersebut untuk dikembalikan.

"Kecewa, malu sama tetangga, sama semua orang. Anak nggak mau ke sekolah lagi karena malu sama teman-temannya, malu," ungkap Aisyah.

"Sempat ketemu (dengan pemiliknya), katanya mau tanggal 14 (November) diberangkatkan tapi belum tentu. Saya mah mau uang kembali saja karena kecewa," tuturnya.

Uang dari hasil jerih payahnya sebagai petani saat ini minta dikembalikan karena dia terlanjur merasa kecewa kepada pihak travel.

Baca Juga: Balai Kota dan DPRD Digeruduk Mahasiswa, Kota Sukabumi Dianggap Masih 'Berantakan'

"Ah atuda ngarana petani, meunang cape sanes ku gaduh acis, baningku hoyong sadayana keluarga angkat (ya namanya juga petani, hasil kerjakeras bukan karena punya uang, saking ingin semua keluarga ingin berangkat semua)," pungkasnya.

Sementara itu Kapolsek Cikole Resor Sukabumi Kota AKP Cepi Hermawan mengatakan, atas kasus tersebut pihaknya telah berupaya untuk melakukan musyawarah antara pihak korban dengan travel.

"Kami memediasi antara jemaah dengan pihak travel supaya tidak terjadi ganguan Kamtibmas. Kami juga tidak mencari siapa yang salah, siapa yang benar karena harus melalui proses," katanya di Kota Sukabumi, Jawa Barat.***

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x