Dia mengatakan rumah yang terbuat dari anyaman bambu tersebut kini dalam kondisi lapuk dimakan usia. Selain itu, banyak genting yang bocor, kayu penyangganya lapuk akibat dimakan usia. Bahkan, atap dan genting pada bagian depan rumah tersebut, sudah banyak yang ambruk.
Keterbatasan ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab, keluarga Ai harus rela tinggal di rumah reot tersebut. Apalagi suaminya sudah lama meninggal dunia.
"Penghasilan saya, hanyak cukup untuk membeli makan sehari-hari. Itu pun pas-pasan dan harus banting tulang," ujarnya.
Ai Solihat mengatakan hanya bisa pasrah pada keadaan. Dia berharap ada bantuan dari pemerintah maupun orang dermawan. Terutama untuk bantuan pembangunan rumah yang nyaris ambruk itu. "Saya tinggal disini bersama tiga orang anak. Iya, kalau harapan ada bantuan untuk perbaikan rumah ini," katanya.
Plt Camat Cikembar Dading membenarkan kondisi rumah Ai Solihat.Bahkan telah melakukan monitoring ke rumah Ai. Terlebih, nasibnya Ai sempat viral di media sosial.
"Kami menerima laporan dari warga terkait kondisi rumah Ibu Ai yang memprihatinkan. Makanya kami langsung melakukan monitoring untuk memastikan kodisi rumahnya," katanya.
Dading mengatakan wajib mendapatkan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dari pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi. "Iya, rumahnya harus segera diajukan agar mendapatkan bantuan. Karena, kondisi gentengnya banyak yang sudah mahu jatuh," imbuhnya.