Krisis Air Bersih di Kota Sukabumi Meluas, Kini Warga Gunungpuyuh Mengantre untuk Mendapat Bantuan Air

- 18 Agustus 2023, 20:25 WIB
Penyaluran bantuan air bersih kepada warga kampung Ciseureuh Kota Sukabumi yang mengalami krisis air bersih.
Penyaluran bantuan air bersih kepada warga kampung Ciseureuh Kota Sukabumi yang mengalami krisis air bersih. /Manaf Muhammad/

MEDIA PAKUAN - Dampak dari fenomena El Nino semakin meluas di Kota Sukabumi. Setelah kecamatan Lembursitu dan Cikole, kini kecamatan Gunungpuyuh mengalami kekeringan.

Warga di kampung Ciseureuh RW 01, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi Jawa Barat mengalami krisis air bersih. Kekinian, warga harus merogoh kocek demi mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Di musim kemarau ini, sumur milik sebagian warga surut dan mengering sehingga memaksa mereka untuk membeli air bersih isi ulang per galon seharga Rp5 ribu.

"Sudah tiga minggu ini terasa susah air. Kalau pun sumur airnya habis ada lagi 3 atau lima jam kemudian. Itu pun debitnya tidak cukup. Kalau selama ini beli, sehari kebutuhan 4 galon untuk kebutuhan masak saja," kata ketua RW 01 Heni Heryani, Jum'at 18 Agustus 2023.

Baca Juga: Perdana, Kelurahan Bebas Narkoba Diterapkan di Kota Sukabumi

Warga sebenarnya masih ada yang menggunakan air sumur asli untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian, namun tingkat keasamannya masih tinggi.

"Kalau warga RT 02, mandi dan nyuci dari air asli sumur mengalir kurang bersih, tapi kepakaiannya jadi kuning kalau baju putih itu," ujarnya.

Untuk menangani dampak kekeringan tersebut, pihak Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 5.000 liter untuk warga setempat.

"Hari ini kita suplai air 5000 liter khusus warga RW 01 di Kelurahan Karangtengah yang terdampak dari musim kemarau," ungkap Bidang Pelayanan Sosial PMI Kota Sukabumi, Suheman.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x