Dilupakan, Pertempuran Majenet di Sukabumi Tidak Kalah Heroik

- 17 Agustus 2020, 14:52 WIB
Sejumlah anggota Korp Menwa Sukabumi tengah membersihkan pusara Baping Tolib yang gugugur dalam peristiwa pertempuran Tanjakan Mejenet di Kampung Pamoyanan, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi
Sejumlah anggota Korp Menwa Sukabumi tengah membersihkan pusara Baping Tolib yang gugugur dalam peristiwa pertempuran Tanjakan Mejenet di Kampung Pamoyanan, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi /



MEDIA PAKUAN - Gugurnya, Aping Tolib atau Baping Tolib dalam peristiwa pertempuran di Tanjakan Majenet, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi sudah banyak warga melupakannya. Bahkan dipastikan sebagian besar generasi muda terutama para pelajar sama sekali tidak mengenal peristiwa pertempuran Majanet disana

Padahal baku tembak di Tanjakan Majenet antara TKR dan pasukan sekutu sangat sengit. Tidak hanya menyebabkan salah seorang pejuang gugur ditembak pasukan sekutu persis di dahi kepalanya. Tiga butir peluru pasukan Gurkha menembus dan bersarang di kepala pejuang terkenal berani itu.

Tapi banyak anggota TKR dan masyarakat disekitar luka tembak dan gugur, karena pasukan sekutu menembak membabi buta akibat sergapan pasukan TKR.

Baca Juga: Kilau Emas Meredup, Anjog Hingga Rp.30.000

Kondisi serupa dialami pihak sekutu dikabarkan puluhan pasukan Gurkha mengalami kondisi serupa. Pasukan yang didatangkan dari dataran tinggi India yang terkenal sadis serta terlatih tewas dan luka serius. Mereka terjerembab akibat terjangan peluru para pejuang

Pertempuran di Majenet 9 Desember 1945 lalu, merupakan bagian dari rangkaian pertempuran Bojongkokosan yang kini ditetapkan sebagai Hari Juang Komando Daerah Militer (Kodam) III, Siliwangi.

"Memang banyak orang belum tahu, bahkan melupakannya. Padahal peristiwa Majenet merupakan dari rangkaian pertempuran Bojongkokosan yang kini ditetapkan sebagai hari Juang Kodam Siliwangi. Pertempuran Majenet tidak kalah heroik dengan pertempuran lainnya di Jawa Barat," kata salah seorang pemerhati Sejarah Sukabumi, Andi Supriyadi.

Baca Juga: Kapolda Jabar Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Kebal Peluru.

Gugurnya, Aping Tolib menjadi momentum semangatnya para pejuang lainnya. Pertempuran sejak pagi hingga petang menyebabkan laju kendaraan tentara dari Jakarta menuju Kota Sukabumi terganggu.

Halaman:

Editor: Ahmad R


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah