Pemkab Sukabumi Klaim 75 Persen Syarat Mutlak Geopark Ciletuh Terpenuhi

- 11 Agustus 2020, 16:30 WIB
Twitter @humasjabar. / Pemdaprov Jabar
Twitter @humasjabar. / Pemdaprov Jabar /



MEDIA PAKUAN - Predikat Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, sebagai Unesco Global Geopark (UGG) akan kembali dievaluasi Unseco sebelum 17 April 2022 mendatang.

Status menjadi taman dunia tersebut akan terus disandang jika saja pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Pemkab Sukabumi mampu memenuhi 13 persyaratan yang telah direkomendasikan Unesco.

Kepala Bagian Ekonomi Pemkab Sukabumi, Yulipri, mengatakan upaya pemenuhan 13 rekomendasi predikat UGG Ciletuh-Palabuhanratu telah ditempuh sejak dua tahun yang lalu.

Baca Juga: Setelah Diperiksa Penyidik, Anji Akan Bantu IDI sebagai Penebus Kesalahannya

"Sampai saat ini sudah terpenuhi sekitar 75 persen," ujar Yulipri kepada Mediapakuan.com, Selasa 11 Agustus 2020.

Ia meyakini sampai batas waktu berakhirnya status UGG, seluruh persyaratan akan terpenuhi.

"Persyaratan yang kini tengah diproses diantaranya pembuatan dokumen tentang sejarah lokal, cerita rakyat, sampai budaya sekitar Geopark," tuturnya.

Baca Juga: Goa Baduy, Obyek Wisata Eksotis Perawan Di Sukabumi Selatan

Apa saja persyaratan yang wajib dipenuhi pemerintah pusat hingga pemerintah Kabupaten Sukabumi agar Geopark Ciletuh layak menyandang predikat UGG? Inilah 13 rekomandasi Unesco tersebut.     

1. Pengembangan Rencana Induk (Master Plan) untuk tahun 2017-2025 meliputi sumber daya administrasi dan anggaran.

2. Perjanjian kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan dan institusi lainnya.

Baca Juga: Warga Menolak Terhadap Rezim, Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab akhirnya Tumbang

3. Mengembangkan, meningkatkan infrastruktur dan angka kunjungan wisata.

4. Meningkatkan program pendidikan terminologi ilmiah UGG

5. Mengembangan modul pelatihan guide lokal hingga pelaku usaha di sekitar geopark

6. Penelitian atas keanekaragaman hayati

7. Identifikasi pada warisan tak berwujud seperti cerita rakyat, legenda, mitos, lagu lokal, tari, dan musik setempat.

8. Peningkatkan informasi meliputi informasi ilmiah hingga jalur kunjungan.

9. Strategi kemitraan

10. Pengembangan pada semua area

Baca Juga: Harga TBS Kepala Sawit Naik di Riau

11. Mengembangkan kerjasama internasional

12. Tidak lagi menggunakan istilah Geoarea karena menyiratkan bahwa Geopark Ciletuh-Palabuhanratu bukan sebagai satu kesatuan yang utuh.

13. Perkuat jejaring dengan UNESCO Global Geoparks lainnya di tingkat regional, nasional dan global. ***

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x