MEDIA PAKUAN-Kegiatan tatap muka disekolah tidak hanya di Kota dan Kabupaten Sukabumi akan segera di gelar. Tapi aktivitas Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) diberlakukan diseluruh sekolah di Jawa Barat. Kondisi ini seiring hampir diseluruh wilayah telah memasuki potensi penyebaran wabah pandemi Covid-19, semakin rendah.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai memberikan kegiatan pemberian bantuan sosial dalam rangka peringatan Adhiyaksa tingkat Jawa Barat di Lapangan Merdeka di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Sukabumi.
Hanya saja, Ridwan Kamil menekankan kebiasaan adaptasi kebiasaan baru harus menjadi komitmen bersama dalam penanganan Covid-19. Termasuk harud dipatuhi warga di Kota dan Kabupaten Sukabumi.
"Jawab Barat masuk kategori yang bisa mengendalikan, kasus di bawah seratus. Padahal penduduk paling banyak. Karena itu, seiring Kabupaten Sukabumi masuk kategori berpotensi rendah, maka secara bertahap kegiatan tatap muka dapat dilakukan, " katanya.
Ridwan Kamil mengatakan Kabupaten dan Kota di Jawa Barat bisa menetapkan kecamatan zona hijau, sehingga ketika satu Kecamatan terpapar maka satu kecamatan tersebut yang isolasi." Dan kecamatan lain bisa melakukan aktifitas dengan melakukan protokol kesehatan, "katanya.
Hanya saja, kata Ridwan Kamil, pembukaan sekolah akan segera lakukan, secara bertahap mulai dari SMK SMA lalu SMP SD. KBM harus mengedepankan protokol kesehatan disekolah.
" Karena itu, pihak sekolah harus memperhatikan protokol kesehatan anak sekolah. Termasuk di lengkapi dengan kotak plastik, saat belajar dimulai," katanya.
Selain itu, kata Ridwan Kamil, disepakati proses pembelajaran di kelas tidak hanya dibatasi. Tapi dilakukan secara bergiliran." Setengah dirumah dan setengah mengikuti proses pembelajaran di sekolah, "katanya.
Ridwan Kamil mengapresiasi starategi yang diambil Bupati Sukabumi, Marwan Ham, sistem belajar di area blank spot dengan memberlakukan kelas tatap muka secara bergiliran dan pembatasan jumlah siswa
"Kita juga tidak boleh memaksa ketika orang tua meminta anaknya untuk tetap di rumah karena kekhawatirannya" tambahnya.*** (Ahmad R)