BPBD Kota Sukabumi Catat 225 Bencana Sepanjang Tahun 2022, Didominasi Tanah Longsor dan Cuaca Ekstrem

- 13 Januari 2023, 13:00 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi saat pengarahan
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi saat pengarahan /Facebook

MEDIA PAKUAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melaporkan Peta Bencana (SiEdan) yang terjadi selama periode 01 Januari hingga 31 Desember 2022.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Imran Wardhani kepada Media Pakuan,13 Januari 2023 mengatakan tercatat telah terjadi sebanyak 225 kali bencana, dengan titik yang tersebar di 7 Kecamatan.

Bencana yang terjadi dalam setahun tersebut telah menelan kerugian materi, yang diperkirakan mencapai Rp 12.696.996.850.

Imran menambahkan bahwa bencana berdampak pada area seluas 7,924 Ha, yang juga membawa dampak signifikan terhadap 997 KK.

Menurutnya sebanyak 48 orang warga telah mengungsi ke tempat aman, sementara 2 orang meninggal dunia dan 8 lainnya luka ringan.

Bencana merusak sebanyak 933 unit bangunan, dimana sebanyak 57 unit rusak Berat, 223 unit rusak sedang dan 653 unit rusak ringan.

Sebelumnya BPBD Kota Sukabumi pada tahun 2021 mencatat sebanyak 217 kasus bencana, dengan rincian terbanyak terjadi pada bulan Februari dimana tercatat 35 kasus, disusul bulan Desember 34 kasus, Oktober 30 kasus, September 27 kasus dan bulan April tercatat dengan 4 kasus.

Bencana didominasi oleh 80 kasus tanah longsor dan 60 kasus cuaca ekstrem, dan 4 kasus angin puting beliung.

Sementara itu jumlah kerugian terbesar berasal dari Banjir dengan kerugian tercatat sebanyak Rp 5.354.470.000, dengan perkiraan seluas 6,66 Ha terdampak.

Disusul oleh tanah Longsor yang diperkirakan mencapai Rp 4.498.443.850 dengan perkiraan luas area terdampak 0,7952 Ha.

Wilayah dengan bencana tanah longsor tertinggi adalah di Kecamatan Lembursitu dengan 42 kasus, Kelurahan Cikundul 15 kasus, Kecamatan Cikole 35 kasus, Kelurahan Subangjaya 15 kasus, Kecamatan Gunung Puyuh di Kelurahan Karang Tengah 13 kasus, dan yang terendah di Kecamatan Citamiang 7 kasus, dan Kelurahan Nanggeleng 5 kasus.

Pada bulan Desember 2022 tercatat 34 kasus kejadian Cuek Balong, yaitu Cuaca Ekstrem 8 kasus, Banjir 6 kasus, Longsor 17 kasus, dan kebakaran 1 kasus.

Dengan jumlah jiwa terdampak 43 orang, 56 unit bangunan rusak dengan taksiran nilai kerugian Rp 1.271.055.850 dengan 1,078 Ha terdampak.

Meningkatnya laporan pada Oktober, November dan Desember tidak terlepas dari cuaca dan hujan yang makin intens terjadi.

Mengutip BMKG ketika memasuki musim penghujan yang ditandai dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti Cuek Balong (Cuaca Ekstrem, Banjir Longsor).***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: Media Pakuan BPBD Kota Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah