Usai Harganya Turun, Warga Sukabumi Ramai Ramai Kembali Beli Pertamax

- 4 Januari 2023, 11:50 WIB
Antrean pengisian BBM di Kota Sukabumi Jawa Barat
Antrean pengisian BBM di Kota Sukabumi Jawa Barat /Manaf Muhammad

MEDIA PAKUAN - Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi yang harganya telah turun sejak Selasa 3 Januari 2023, disambut baik warga Sukabumi.

Sejumlah pengguna kendaraan bermotor di Sukabumi kali ini kembali merambah ke BBM jenis Pertamax mengingat mengalami penurunan harga.

Warga Sukabumi Aldi (21) mengatakan selama ini kendaraan bermotor yang dimilikinya rutin mengkonsumsi BBM subsidi jenis Pertalite karena harga Pertamax sebelumnya membumbung tinggi.

Namun setelah pemerintah mengumumkan penurunan harga per Selasa 3 Januari 2023 mulai pukul 14.00 WIB, dirinya kembali menggunakan Pertamax demi efisiensi waktu.

"Begitu tahu harga Pertamax turun saya langsung balik lagi pakai Pertamax, alasannya pertama karena ngantrinya lebih sedikit jadi saya bisa hemat waktu," kata warga yang bekerja sebagai promotor handphone tersebut kepada Media Pakuan, Rabu 4 Januari 2023.

Baca Juga: Saat Sedang Pengajian, Pesantren di Sukalarang Sukabumi Mendadak Kebakaran Dahsyat : Al Qur'an dan Kitab Ludes

Menurutnya mesin kendaraan yang digunakannya menjadi lebih irit bensin ketika menggunakan Pertamax ketimbang menggunakan Pertalite.

"Keduanya, motor saya jadi lebih ga cepet habis bensinnya. Apalagi mobilitas saya suka pergi jauh pakai kendaraan pribadi jadi Pertamax lebih irit," ucapnya.

Dari pantauan di SPBU Pertamina yang berlokasi di Jalan Otto Iskandar Dinata Kota Sukabumi Jawa Barat, antrean pengendara yang membeli BBM non subsidi jenis Pertamax hingga hari ini terbilang cukup normal tidak terlalu panjang.

Sebelumnya pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan penurunan harga untuk beberapa jenis BBM non subsidi.

Baca Juga: Awas! Banyak Ganggang Bertebaran di Danau Situ Gunung Sukabumi: Berbahaya untuk Berenang

Di antaranya adalah BBM jenis Pertamax (RON 92) turun sebesar Rp1.100 dari yang dulu Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter.

Kemudian jenis Pertamax Turbo (RON 98) mengalami penyesuaian harga sebesar Rp1.020 dari sebelumnya Rp15.200 per liter menjadi Rp14.180 per liter. Selain itu juga sejumlah jenis BBM non subsidi lainnya.

"BBM Jenis Dexlite (CN 51), harganya menjadi Rp16.150 per liter atau turun dari sebelumnya Rp18.300 per liter, sedangkan Pertamina Dex (CN 53) turun menjadi Rp16.750 per liter dari sebelumnya Rp18.800 per liter," ucap Erick Thohir.

Erick Thohir menjelaskan penurunan harga Pertamax dan BBM non subsidi lainnya dipengaruhi oleh harga minyak dunia yang juga sedang anjlok.

Baca Juga: Ditantang Bocil Main Lato Lato, Walikota Sukabumi Pasrah : Heessseee niing!

"BBM non-subsidi memang mengikuti harga pasar di dunia," ungkap Menteri BUMN.

Kendati demikian, penurunan harga tidak berlaku bagi BBM subsidi seperti jenis Pertalite yang masih Rp10.000 per liter dan solar seharga Rp6.800 per liter.***

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah