Kemendikbudristek Sebut Kurikulum Merdeka di Ponpes Dzikir Al Fath Menjadi Role Model Pendidikan Era Kini

- 9 November 2022, 19:46 WIB
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Yudi Wahyudin didampingi pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Muhammad Fajar Laksana.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Yudi Wahyudin didampingi pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Muhammad Fajar Laksana. /Manaf Muhammad

Dalam hal pengembangan bahasa Inggris, KH Fajar mengatakan, santri langsung mempraktekkannya dengan berkomunikasi dengan turis asing yang saat ini sedang menetap di Ponpes Dzikir Al Fath kelurahan Karang Tengah kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi.

"Kami mengundang juga native speaker dari Kanada kebetulan juga kawan saya dan Alhamdulillah beliau mau datang untuk practice English setelah siswa ini belajar sekian lama, saat ini dipraktekkan dengan penutur aslinya selama satu bulan mungkin itu supaya belajar langsung," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, hadir Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Yudi Wahyudin yang juga melihat keunikan di Ponpes Dzikir Al Fath yaitu memiliki Museum Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Sah Jadi Pahlawan Nasional, Pemkot Sukabumi akan Bangun Museum KH Ahmad Sanusi

"Kita ini ada museum, Boles, Lisung, pencak silat itu adalah bagian dari pada pembinaan dinas kebudayaan. Kami mempertontonkan kepada direktur pembinaan kebudayaan mudah mudahan dengan diperlihatkan itu menjadi bahan masukan buat direktur kebudayaan bahwa di Sukabumi pun ada lembaga pendidikan yang juga mengambangkan kearifan lokal kebudayaan di lembaga pendidikan dimulai dari tingkatan SD sampai perguruan tinggi untuk apa satu untuk sharing dan juga untuk pola pembinaan dan dukungan," kata KH Fajar.

Sementara itu Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek Yudi Wahyudin menyebut Museum Prabu Siliwangi merupakan keunggulan yang langka dimiliki suatu pesantren ataupun sekolah.

Maka menurutnya hal itu dapat menjadi media pembelajaran bagi para santri dan pelajar yang ada di Ponpes Dzikir Al Fath maupun lainnya.

"Museum itu kan setara dengan perpustakaan maka luar biasa saya baru tahu pesantren yang punya museum baru di sini selama saya kerja di kebudayaan, karena kalau menurut UNESCO (bahwa) kebun binatang, museum, perpustakaan itu setara ruang informasi atau ruang edutainment," katanya.

Baca Juga: Kata Ridwan Kamil Usai KH Ahmad Sanusi Mendapat Gelar Pahlawan Nasional : Masih Ada Hubungan Keluarga

Terkait dengan model pendidikan di Ponpes Dzikir Al-Fath, Yudi mengatakan hal itu telah memenuhi kriteria kurikulum merdeka yang diusung Kemendikbudristek.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah