Pecah Telur, Akhirnya Kasus Kematian Pasien Covid-19 di Kota Sukabumi Terjadi: Pertambahan Makin Mengganas

MEDIA PAKUAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Selasa Februari 2022 adanya kasus kematian. 

Warga meninggal saat memperoleh penanganan medis seiring terindikasi terpapar Covid-19. 

Baca Juga: TKI Ini Kaget, Ternyata Pria Kecil yang Berjualan Kurma di Pinggiran Jalan Arab Saudi Hafal Al-Qur'an

Warga berjenis kelami laki laki berusia 54 tahun, beralamat di Kelurahan  Cisarua,  Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.

Baca Juga: Kaget! Salah Satu TKI Terciduk Masuk Tempat Pesugihan di Makkah, Apa yang Dilakukannya?

Baca Juga: Beralasan Tidak Terpenuhi Kebutuhan Biologis, Para TKI Banyak yang Rela Kawin Kontrak di Arab Saudi

Baca Juga: Salah Sasaran! Dua Perwira Israel di Tepi Barat Mati Ditembak Pasukan Sendiri: Dikira Orang Palestina

Dia terindikasi medis komorbid belum diketahui meninggal di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19.

"Pasien meninggal Selasa pagi,"kata Kepala Bidang P2P, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi,  Wahyu Hardiana.

Baca Juga: Berbondong-bondong Warga Non Muslim Datangi Masjid Terbesar di Argentina, Ternyata Bukan untuk Wisata

Sementara itu, kata Wahyu Hardiana, jumlah warga yang terpapar covid-19 mengalami peningkatan yang sangat luar biasa.

Perhari Selasa 15 Februari 2022, penambahan warga yang terpapar mencapai 148 orang. Sehingga akumulasi warga terkontaminasi Corona mencapai 545 orang.

Baca Juga: Grup K-pop A Pink Sukses Lalui Ujian 10 Tahun di Industri K-pop yang Kejam

Sedangkan warga yang diisolasi terinventarisir sebanyak 447 orang. Sebanyak 97 sembuh setelah memperoleh penanganan medis.

"14 orang kini memperoleh penanganan medis di rumah sakit. Sementara 447 orang kini melakukan isolasi mandiri,"katanya.

Baca Juga: PRMN Keberatan Hasil Survei Dirilis Imogen Communication Institute, Agus Sulistriyono: Keliru Tak Sesuai Fakta

Wahyu mengingatkan agar warga untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes). Terutama memakai masker hingga menjaga jarak. "Harus tetap waspada seiring warga masih belum sepenuhnya sirna,"katanya.***