"Hari Senin itu dia diantar pulang oleh gurunya, karena sakit kondisinya panas," ucapnya.
Lanjut Deri, korban sempat dilakukan perawatan seadanya di rumah, namun kendati kondisinya semakin hari semakin panas ia dibawa ke rumah sakit.
"Kondisinya hari Rabu kemarin menggigil, hingga akhirnya lansgung di bawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan," tandasnya.
Kemudian MDA kondisinya panasnya semakin menurun hingga akhirnya meninggal dunia. "Meningggalnya dinihari tadi, sekitar pukul 03.00 WIB. Langsung setelah pulang dipulasara dan dimakamkan tadi pagi," ungkapnya.
Sementara itu Camat Satgas Covid 19 Kadudampit Yati Budiningsih turut menyambangi korban di rumah duka. Ia mengatakan akan melakukan pemeriksaan atas kejadian tersebut.
"Hari ini sedang diteliti apa sih penyebab kematiannya karena kalau misalnya akibat dari vaksin," katanya.
Yati mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab utama korban meninggal dunia apakah dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin atau bukan.
"Tapi makanya apakah (karena KIPI), karena gini SOP yang dilakukan oleh vaksinator sudah sesuai, sudah dilakukan. Dari hasil screening tidak ditemukan masalah masalah kesehatan kemudian anak juga dalam kondisi sehat sehingga dia layak utk mendapatkan vaksin," ungkapnya.