Di Kota Sukabumi Harga Minyak Goreng dan Daging Ayam Masih Tinggi, Pedagang Menjerit

- 10 Januari 2022, 15:44 WIB
Ilustrasi pedagang
Ilustrasi pedagang /Narendra Dinata/Unsplash/
MEDIA PAKUAN - Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok dan penting (Bapokting) di sejumlah daerah mengalami kenaikan pada awal tahun 2022 tak terkecuali di Kota Sukabumi.
 
Per Senin 10 Januari 2022, hasil peninjauan Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, harga Bapokting masih terbilang tinggi terutama komoditi minyak goreng dan daging ayam potong.
 
Kasi Pengawasan Barang (Diskumindag) Kota Sukabumi, Moh Rifki mengatakan harga minyak goreng curah masih belum stabil sejak sekitar satu bulan ke belakang.
 
 
"Hasil monitoring kami ke Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede harga minyak goreng curah masih belum stabil," ucapnya kepada Media Pakuan, Senin 10 Januari 2022.
 
Rifki menyebut harga minyak goreng curah masih di angka Rp 19.000/kg dari harga normal Rp 14.000/kg.
 
Selain itu Rifki mengatakan harga komodi daging ayam broiler juga belum menurun. "Harga daging ayam broiler belum stabil per kilogramnya Rp 39.000," bebernya.
 
 
Beberapa upaya dari pemerintah sudah dilakukan. Untuk minyak goreng sebelumnya telah diberi suntikan bantuan berupa penjualan harga minyak goreng sesuai harga dari pemerintah provinsi Jawa Barat oleh gubernur Ridwan Kamil di Pasar Lembursitu Sabtu 8 Januari lalu.
 
"Melalui Kementerian Perdagangan RI. Hari Sabtu kemarin di pasar Lembursitu dengan Harga Rp. 14.000/botol/liter," kata Rifki.
 
Selanjutnya upaya dari pemerintah pusat dan daerah Kota Sukabumi akan dilakukan kembali dengan Operasi Pasar Murah (OPM).
 
"Untuk Minyak goreng Minggu pertama bulan Januari ini rencana akan diadakan OPM Minyak Goreng Kemasan dari Kementerian Perdagangan. Nanti pas pelaksanaan akan diinformasikan. Untuk daging ayam kita masih menunggu arahan dari kementerian sambil kita terus memantau perkembangan harganya serta berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan," tandasnya.
 
 
"Menurut pedagang di pasar, belum turunnya daging ayam karena belum meratanya Pembesaran ayam di kandang," paparnya.
 
Sementara itu Rifki mengatakan akan terus memantau perkembangan harga Bapokting di pasar Kota Sukabumi.
 
Di sisi lain salah satu pedagang gorengan di Kota Sukabumi Wa Lika (55) mengungkapkan keberatan dengan harga sejumlah Bapokting yang membumbung tinggi terutama minyak goreng curah.
 
"Ya gimana lagi, kita harus jual satu potong gorengan harganya kalau dinaikan nanti pelanggan berkurang," katanya di Sukabumi. ***

Editor: Siti Andini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x